Rakor Tiga Pilar, Bupati Banyuwangi Minta Kekompakan Tangani Covid-19
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh elemen tiga pilar Banyuwangi kompak melakukan percepatan penanganan Corona (Covid-19), khususnya pada klaster salah satu pondok pesantren di daerah tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh elemen tiga pilar Banyuwangi kompak melakukan percepatan penanganan Corona (Covid-19), khususnya pada klaster salah satu pondok pesantren di daerah tersebut.
Unsur TNI/Polri, Babinsa (Bintara Pembina Desa), Babinkamtibmas (Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), Danramil, Kapolsek, camat, kepala desa/lurah, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat diimbau untuk saling bahu membahu menuntaskan permasalahan ini.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Adanya klaster pondok pesantren menjadi ujian bagi kita bersama. Namun, kekompakan tiga pilar akan menjadi salah sau pemicu percepatan penanganan covid-19 di Banyuwangi. Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen tiga pilar untuk bergotong royong semaksimal mungkin agar urusan ini segera selesai," kata Anas pada Rakor Tiga Pilar yang digelar di Tennis Indoor, Gelanggang Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Senin (31/8).
Rakor Tiga Pilar merupakan agenda rutin yang digelar pemkab Banyuwangi setiap tiga bulan sekali sejak 2011 lalu. Rakor ini mempertemukan TNI-Polri, Babinsa, Babinkamtibmas, camat, dan kades atau lurah untuk mendeteksi keamanan daerah sejak dini.
Dalam kesempatan itu, Anas mengatakan untuk memutus mata rantai penyebaran covid di lingkungan pesantren, tidak ada pilihan lain kecuali tiga pilar saling bahu membahu dan bekerja keras minimal hingga 14 hari ke depan.
"Inilah yang sedang kita kerjakan. Kita telah melakukan langkah-langkah komprehensif bersama tim Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Probolinggo, dan jajaran TNI serta kepolisian. Mulai mendirikan mini hospital hingga melakukan karantina masal," ujar Anas.
Saat ini, katanya, sudah ada tim gabungan yang turun ke lokasi pondok yang jumlahnya tak kurang dari 100 personel, terdiri dari dokter dan perawat. Tim ini bertugas melakukan pemeriksaan dan swab pada santri, serta penyemprotan disinfektan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebarab Covid-19 di lingkungan pesantren.
Tak hanya itu, Dinas Sosial bersama BPBD Banyuwangi juga telah mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan pangan para santri selama masa karantina. Dapur umum ini setiap harinya menyiapkan 18 ribu nasi kotak yang dikirimkan dalam tiga tahap. Yakni pagi, siang, dan malam hari masing-masing 6 ribu kotak.
Di dapur umum ini, ada sekitar 150 personel yang bertugas, dimana 60 diantaranya khusus bertugas memasak dan menyiapkan bahan masakan. Mereka adalah gabungan dari masyarakat, banser, dan relawan.
"Saya optimis, dengan kolaborasi seperti ini kita bisa segera melalui ujian ini. Dengan karantina ketat, suplai makanan bergizi yang cukup, vitamin, dan usia para santri yang masih muda dan energik, saya yakin penyebaran covid di lingkungan pesantren bisa segera kita hentikan. Para santri akan segera sehat kembali," tegasnya optimis.
Dalam kesempatan itu, Anas menyampaikan apresiasinya kepada tim medis yang telah membantu penanganan Covid-19 di Banyuwangi.
"Saya sampaikan terima kasih setinggi-tingginya untuk para dokter, perawat, dan relawan yang tanpa lelah membantu kesembuhan para santri. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan perhatian besar untuk penanganan klaster pesantren di Banyuwangi. Dengan bantuan ini semoga Banyuwangi segera pulih, ekonomi kami juga bangkit," ujarnya.
Di masa pandemi Covid-19 ini, rakor Tiga Pilar digelar dengan suasana yang berbeda. Bupati Anas, Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi M. Rawi, Kepala Pengadilan Negeri Banyuwangi Saiful Arif, Kepala Pengadilan Agama Banyuwangi H. Slamet, dan sejumlah jajaran OPD menghadiri kegiatan ini secara langsung di GOR Tawang Alun.
Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Joko Setiyono, mengikuti acara tersebut secara virtual lewat aplikasi zoom. Begitu halnya dengan babinsa, babinkamtibmas, Danramil, Kapolsek, para camat, kades dan lurah se-Banyuwangi yang mengikuti acara ini secara daring dari kantor masing-masing.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin menyatakan siap mendukung upaya percepatan penanggulangan Covid-19 di Banyuwangi. Pihaknya mengingatkan masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan jaga jarak fisik. Juga olah raga teratur untuk menjaga imunitas.
"Terkait klaster pesantren, kami mengajak seluruh stakeholder untuk saling proaktif. Mari bergandengan tangan mencari solusinya, jangan sampai saling menyalahkan," ujarnya.
(mdk/hrs)