Ratna Sarumpaet Hadirkan Dokter Jiwa, Jaksa Curiga Ingin Giring Opini
Ratna Sarumpaet Hadirkan Dokter Jiwa, Jaksa Curiga Ingin Giring Opini. Namun, faktanya saksi berkali-kali memastikan bahwa terdakwa dikategorikan depresi terkontrol.
Pengacara terdakwa Ratna Sarumpaet menghadirkan tiga orang saksi di sidang lanjutan penyebaran berita bohong atau hoaks. Salah satu saksi yang didatangkan adalah Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr Fidiansjah. Koordinator Jaksa Penuntut Umum kasus Ratna Sarumpaet, Daroe Trisadono menanggapi saksi tersebut.
Menurut dia, pengacara hendak mengiring bahwa Ratna Sarumpaet menyebarkan berita bohong dalam kondisi depresi. "Tentu kami melihatnya dari pihak pengacara berharap bahwa kondisi terdakwa dapat dikategorikan tidak mampu bertanggung jawab. Kami melihatnya seperti itu," kata Daroe di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (9/5).
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Namun, faktanya saksi berkali-kali memastikan bahwa terdakwa dikategorikan depresi terkontrol.
"Konsentrasinya bagus. Itu artinya bahasa-bahasa dalam dunia psikiatri itu menunjukkan bahwa seseorang dia mengerti betul yang dia pikirkan dia lakukan dan dia ucapkan. Artinya seperti itu lah. Jadi yang bersangkutan artinya dapat bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan. Intinya itu," papar Daroe.
Daore meyakini keterangan-keterangan para saksi yang dihadirkan oleh pengacara di persidangan justru mengamini dakwaan. "Iya menguatkan dakwaan kami," tukas dia.
Sebelumnya, Jaksa mendakwa Ratna Sarumpaet telah menyebarkan berita bohong kepada banyak orang yang dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Ia dikenakan dakwaan alternatif, yakni Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana atau Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Perbuatan penyebaran berita bohong itu diduga dilakukan dalam kurun waktu Senin 24 September 2018 sampai Rabu 3 Oktober 2018 atau pada waktu lain setidak-tidaknya dalam September hingga Oktober 2018, bertempat di rumah terdakwa di Kampung Melayu Kecil V Nomor 24 Rt 04 RW 09, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Perbuatan Ratna ini mendapat reaksi dari masyarakat dan sejumlah tokoh politik. Setelah melalui perdebatan panjang di sosial media dan media massa, pada 3 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet menyatakan telah berbohong tentang penganiayaannya. Dia pun meminta maaf.
Sementara pada dakwaan kedua, jaksa menduga Ratna Sarumpaet, "Dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, ras atau antar golongan (SARA)."
Sebagian masyarakat Kota Bandung bereaksi dengan menuntut terdakwa meminta maaf kepada masyarakat Bandung. Mereka tersinggung karena menyebut-nyebut nama kota mereka sebagai lokasi kejadian.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dokter Kejiwaan Duga Ratna Bohong Akibat Hasil Operasi Wajah Tak Sesuai Ekspektasi
Permohonan Tak Dikabulkan, Ratna Sarumpaet Pasrah Lebaran di Dalam Rutan
Dokter Kejiwaan Sebut Ratna Sarumpaet Depresi Sejak 2017 Tapi Masih Terkontrol
Saksi Ahli Nilai Hoaks Ratna Sarumpaet Tak Menimbulkan Keonaran, Tidak Tepat Dipidana
Ratna Sarumpaet Dengarkan Keterangan Saksi Ahli di Sidang Lanjutan
Saksi Meringankan Ratna Sarumpaet: Konteks Penyebaran Adalah Broadcast