Rebutan kawasan ngamen, 1 pengamen tewas ditikam dan dikeroyok
Siis (21) tewas di tempat akibat ditikam pada bagian rusuk.
Rebutan kawasan ngamen, dua kelompok pengamen di Kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singigi Riau terlibat perkelahian di sebuah warung Tuak (minuman keras). Seorang di antaranya yang berinisial IS alias Siis (21), tewas di tempat akibat ditikam pada bagian rusuk.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com Senin (25/8) mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap tiga pengamen yang melakukan pengeroyokan terhadap Siis.
"Siis tewas setelah ditikam sesama pengamen yang diduga dilakukan oleh Bastian di warung tuak milik Nelwati. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, dan ketiga pelaku tengah kita lakukan pengejaran," kata Guntur.
Data di kepolisian menyebutkan, kejadian penikaman terhadap Siis (21) dilakukan Bastian dan kedua temannya terjadi pada Minggu (24/8) pagi, sekitar pukul 06.00 Wib.
Bastian dan dua orang temannya menikam Siis tepat di rusuk bagian kirinya. Bahkan, saat Siis tak berdaya, dua pelaku lainnya tetap menghujam korban dengan pukulan hingga tewas di lokasi kejadian.
Perkelahian antara kedua kelompok pengamen ini diduga dipicu adanya rebutan kawasan ngamen, yang sudah memuncak antara kedua pihak. Awalnya, pada Sabtu (23/8) malam, saat Siis bersama rekanya Apri dan Raju yang merupakan pengamen asal Bukit Tinggi Provinsi Sumbar ini tengah minum tuak di TKP.
Lalu datang Bastian bersama dua orang temannya yang juga sama-sama berasal dari Sumbar bernama Jimmi, Bayu, dan Titin untuk bergabung. Entah apa yang menjadi pemicunya, tak lama berselang terjadi perkelahian yang akhirnya dapat dipisahkan oleh korban.
Keesokan harinya, pada Minggu (24/8) pagi, korban dan rekan-rekannya yang kala itu tengah bersantai di warung tuak yang sama, kemudian didatangi Bastian yang berniat ingin bergabung ikut minum tuak.
Awalnya mereka santai membicarakan kawasan ngamen yang dibagi menjadi dua bagian, namun pelaku merasa tak terima atas pembagian kawasan tersebut dan marah-marah kepada Siis. Tak ayal karena keduanya tengah mabuk tuak akhirnya saling pukul.
Perkelahian duel antara Siis dengan Bastian pun terjadi, namun salah seorang teman Siis melerai sambil memukul wajah Bastian. Karena merasa dikeroyok dan kalah jumlah, Bastian pun pergi meninggalkan lokasi sambil mengatakan, "kalian tunggu di sini".
Sekitar 15 menit kemudian, Bastian datang bersama dua temannya yang belum diketahui identitasnya. Tanpa basa basi Bastian langsung menghujamkan pisaunya ke rusuk kiri tubuh Siis, tak hanya itu kedua teman Bastian pun kembali melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada Siis.
Teman Siis lainnya tidak berani dan hanya bisa diam menyaksikan pembunuhan tersebut, hingga akhirnya Siis jatuh bersimbah darah dan tewas di tempat akibat luka tikaman yang sangat serius di rusuknya.
"Bastian dan kedua temannya yang belum diketahui identitasnya tengah kita kejar sementara jenazah korban kita pulangkan ke keluarganya di Sumatera Barat," pungkas Guntur.