Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2019 Diawali Doa untuk Petugas KPPS Meninggal
Diketahui, banyaknya anggota KPPS termasuk polisi yang mengamankan proses penghitungan suara meninggal dunia mengundang respon para tokoh dan peserta Pemilu. Kebanyakan dari mereka mengusulkan agar penyelenggaraan Pemilu tidak lagi dilakukan secara serentak, guna menekan beban kerja petugas KPPS.
Perhelatan Pemilu 2019 menyisakan peristiwa memprihatinkan dengan 500 lebih petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal, dan ratusan orang sakit.
Para pihak terkait pun belasungkawa atas peristiwa tersebut. Seperti hari ini, saat proses rekapitulasi tingkat nasional dimulai.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan proses perhitungan Real Count? Proses ini melibatkan pengawasan dari saksi-saksi partai politik dan lembaga pemantau pemilu untuk memastikan keabsahan data yang diinput.
-
Kapan KPU DKI Jakarta mengumumkan hasil perhitungan suara Pemilu 2024? Adapun KPU DKI Jakarta memperoleh hasil suara sah ini setelah menuntaskan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi DKI Jakarta Pemilu serentak (Pilpres, DPR RI, DPD, DPRD) 2024 sejak 7-9 Maret 2024.
-
Kapan Real Count dilakukan dalam proses pemilihan umum? Real Count adalah metode perhitungan suara yang dilakukan secara transparan dan terbuka untuk umum dalam sebuah pemilihan umum atau pemilu.
-
Apa tujuan utama dari Real Count dalam proses pemilihan umum? Real Count digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir pemilu sesuai dengan suara yang diberikan oleh pemilih.
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
Sebelum rapat dimulai, Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengajak seluruh perwakilan peserta Pemilu, baik partai politik dan masing-masing utusan tim sukses dua pasangan capres-cawapres, berdoa bersama.
"Mari seluruh bapak/ibu kita tundukan kepala kita sejenak untuk mendo'akan saudara-saudara kita yang telah mendahului kita, dan bagi saudara kita yang sakit semoga segera disembuhkan dan doa untuk kita semua semoga dimudahkan urusan kita," ujar Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Diketahui, banyaknya anggota KPPS termasuk polisi yang mengamankan proses penghitungan suara meninggal dunia mengundang respon para tokoh dan peserta Pemilu. Kebanyakan dari mereka mengusulkan agar penyelenggaraan Pemilu tidak lagi dilakukan secara serentak, guna menekan beban kerja petugas KPPS.
Namun praktisi hukum Alghifari Aqsa menilai usulan itu tidak lain hanya menyederhanakan masalah yang sudah ada, tidak melakukan perbaikan sistem.
"Bukan soal serentak tidaknya, tapi juklak juknisnya. Dan juga juklak juknisnya tidak menjawab persoalan masalah yang muncul," ujar Ghifari.
Pun pegiat hak asasi manusia, Haris Azhar yang mengkritik proses rekrutmen para petugas KPPS. Menurutnya, selama ini pemenuhan syarat dan pra syarat pengangkatan petugas KPPS hanya sekedar administrasi saja, tanpa benar-benar ada pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani.
"Ini sudah melampaui tugas Bawaslu. Masalah yang kita hadapi bukan hanya kesalahan administrasi saja. Ini kayaknya sudah macam-macam, negara menikmati biaya murah partisipasi masyarakat," kata Haris.
Baca juga:
Real Count 3 Provinsi Jokowi vs Prabowo 100%, Hasilnya Sama Quick Count?
Jokowi-Maruf Unggul di Tangsel, Selisih Tipis dari Prabowo-Sandi
3 Daerah Belum Selesai, KPU Sumut Tunda Rekapitulasi Suara
Hujan Protes, Pleno Rekapitulasi KPU Jatim Diskors
Pleno KPU Jatim Diwarnai Hujan Protes hingga Gebrak Meja
Minus Kuala Lumpur, KPU Selesai Rekapitulasi Suara di Luar Negeri
Pleno Ricuh di 2 Kecamatan Empat Lawang, Bawaslu Sumsel Turun Tangan