Tiga Petugas KPPS Meninggal di Sumsel dan 1.202 Sakit usai Rekapitulasi Suara
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Sulsel ada 1.202 petugas KPPS sakit dan tiga orang meninggal dunia.
Tiga Petugas KPPS Meninggal di Sumsel dan 1.202 Sakit usai Rekapitulasi Suara
Beban berat pelaksanaan Pemilu membuat jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sulawesi Selatan yang jatuh sakit hingga meninggal dunia terus bertambah. Data terbaru dari Dinas Kesehatan Sulsel ada 1.202 petugas KPPS sakit dan tiga orang meninggal dunia.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja mengungkapkan satu anggota KPPS bernama Azis yang bertugas di TPS 01 Desa Jenne Maeja meninggal dunia. Diduga Azis meninggal dunia akibat kelelahan dan juga adanya riwayat penyakit gondok.
"Anggota KPPS yang meninggal atas nama Azis pada jam 8 (pukul 20.00 Wita) di rumahnya dekat dari TPS tempatnya bertugas. Informasinya (riwayat penyakit gondok), tapi tidak bisa dipastikan," ujarnya kepada merdeka.com, Sabtu (17/2).
Meski demikian, Sappe menduga Azis meninggal karena kelelahan. Apalagi sehari setelah rekapitulasi suara di TPS, Azis masih terlihat sehat.
"Tapi sebelumnya sehat-sehat, menurut informasi dari TPS dan saya sudah kroscek. Sehat-sehat sebelumnya, setelah rekapitulasi (suara Pemilu 2024).
"Kan kemaren setelah penghitungan, tanggal 14 Februari, pada tanggal 15, seperti biasa. Namanya ajal kita tidak tahu," tuturnya.
Sappe memastikan keluarga Azis akan mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Sappe mengaku akan melaporkan meninggalnya Azis ke KPU Sulsel dan pusat.
"Kami melaporkan secara berjenjang ke KPU RI dan ke BPJS Ketenagakerjaan agar ditindak lanjuti santunan bagi keluarga Azis," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah. Bahkan, Ishaq mengungkapkan ada satu petugas KPPS di Kabupaten Gowa mengalami keguguran kehamilan.
"Iya, ada di Kabupaten Gowa. Dia sempat dirawat di RS Lanto Dg Pasewang karena keguguran dan sekarang sudah pulang ke rumahnya," sebutnya.
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, petugas KPPS yang mengalami keguguran kehamilan bernama Suharni. Di bertugas di TPS 03 Desa Pencong, Kabupaten Gowa.
"Kalau tidak salah usia kehamilannya 13-14 minggu. Kemungkinan yang bersangkutan kelelahan saat bertugas sebagai anggota KPPS," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sulsel Ardadi menambahkan penyelenggara Pemilu baik KPPS hingga Panwascam jatuh sakit jumlahnya terus bertambah.
Berdasarkan data pada Jumat (16/2), jumlah penyelenggara Pemilu yang sakit terdata sebanyak 1.872 orang, terdiri dari Petugas Bawaslu 133 orang, Petugas KPPS 1.202 orang, Petugas 110 orang, PPK 55 orang, Linmas 148 orang, dan PPS 224 orang.
"Dinkes mencatat jumlah petugas KPPS di TPS Pemilu 2024 yang menjalani perawatan kesehatan di daerah itu terus bertambah, yaitu tercatat sebanyak 1.202 orang hingga Jumat 16 Februari 2024," ungkapnya.
Ardadi menegaskan rumah sakit dan puskesmas sudah menyiapkan tenaga kesehatan untuk mengawal kondisi kesehatan para penyelenggara dan peserta Pemilu. Ia memastikan setiap kecamatan ada tenaga kesehatan.
"Mereka banyak mengalami sakit kepala, tekanan darah rendah, maag, demam, dan lainnya," ucapnya.