Rekonstruksi, ini cara Prio habisi nyawa Deudeuh dengan keji
Sebelum hubungan intim berlangsung korban sempat ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Unit I Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, melakukan 28 adegan rekonstruksi pembunuhan Deudeuh Alfisyahrin (26) oleh pelanggannya Prio Santoso (24) di kos-kosan korban, Boarding House Nomor 15 C, Jalan Tebet Utara I, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/5).
Rekonstruksi yang dipimpin oleh Kanit 1 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu ini berlangsung selama kurang lebih dua jam. Dalam rekonstruksi ini, Prio terlihat menggunakan celana jeans pendek, baju oranye tahanan, memakai penutup muka berwarna hitam, serta membawa tas gendong yang digunakan pada saat dirinya menghabisi nyawa Deudeuh.
Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB, 28 adegan diperagakan Prio saat rekonstruksi tersebut. Satu-persatu dirinya memperagakan kejadian pembunuhan. Baik dari awal datang ke kosan Deudeuh, hingga membuang kunci kamar korban di Stasiun Cawang, Jakarta Timur.
Pelaku memulai peragaan dari kedatangannya dengan memegang sebuah handphone untuk menghubungi korban. Setelah berhasil berkomunikasi dengan Deudeuh, pelaku langsung menyambangi kamar korban di Lantai 2 Nomor 28 Boarding House Nomor 15 C, Jalan Tebet Utara I, Tebet, Jakarta Selatan.
"Saya melihat korban di dalam kamar saat sedang mainin handphone pak," kata Prio ke tim identifikasi, Rabu (6/5).
Prio mengatakan, sebelum hubungan intim berlangsung korban sempat ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu, wanita yang berperan sebagai Deudeuh (dari anggota kepolisian Polda Metro Jaya) langsung memperagakan saat hendak mau berhubungan intim dengan Prio. Namun, tiba-tiba wanita tersebut teriak karena tersangka langsung memaksa hubungan intim.
Merasa belum siap, Deudeuh menyebut Prio memiliki bau badan. Pelaku yang tak terima atas ucapan korban, langsung mencekiknya dari belakang. Perlawanan pun dilakukan korban dengan mendorong pelaku dengan bokong sehingga Prio terjatuh.
"Lalu saya cekik lehernya dari belakang dan korban berontak. Sehingga membuat saya terjatuh ke belakang," kata Prio.
Akibat perlawanan Deudeuh, pelaku sempat mental ke arah belakang kasur dan korban juga terjatuh ke bawah kasur dengan keadaan terlentang. Lalu, korban memberikan perlawanan dengan menggigit jari sebelah kanan pelaku dan terjadi perkelahian antara keduanya.
Korban yang melihat ada catokan rambut di dekat meja ingin diambilnya untuk melawan pelaku. Namun, saat ingin mengambil, pelaku langsung menabrakkan diri ke arah korban. Korban pun terjatuh dan langsung dicekik lagi dengan kabel catokan itu.
Pelaku sempat memandangi korban yang masih dalam keadaan bernapas. Dengan keadaan terdesak, korban terus berusaha melakukan perlawanan lagi. Namun pelaku pun langsung menyumpal mulut korban dengan kaos kaki hitam yang berada di tas milik pelaku.
Setelah itu pelaku yang juga panik langsung bersih-bersih di kamar mandi. Pelaku juga mengambil delapan barang-barang korban meliputi handphone, tablet dan uang korban. Tak hanya itu, pelaku langsung meninggalkan korban yang sudah tak bernyawa dengan menguncinya dari luar kamar.
Kemudian pelaku kabur dengan menggunakan taksi berwarna biru menuju Stasiun Cawang, Jakarta Timur. Sesampainya di stasiun, pelaku menuju ke peron ujung untuk membuang kunci kamar Deudeuh yang dibawanya.
Setelah itu, pelaku langsung naik kereta untuk pulang ke rumahnya di Bogor, Jawa Barat.
"Ada 28 adegan dalam rekonstruksi tadi. 25 adegan di kamar kos dan 3 adegan di Stasiun," ujar kuasa hukum pelaku, Deni Mahesa di Stasiun Cawang.