Relawan dari Indonesia Rescue Diver Team Ikut Bantu Pencarian Sriwijaya Air SJ-182
Leader Team IDRT, Bayu Wardoyo mengatakan, sejumlah potensi tantangan yang akan dihadapi selama pencarian korban dan serpihan pesawat yang diduga kuat jatuh pada ketinggian 10 ribu kaki itu.
Pencarian serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu sore kemarin (9/1) juga dibantu oleh para relawan. Salah satunya dari tim penyelam Indonesia Rescue Diver Team (IDRT).
Leader Team IDRT, Bayu Wardoyo mengatakan, pihaknya sudah ngerahkan 30 penyelam, yang terdiri dari 15 tim penyelam utama dan 15 orang tim tambahan yang akan membantu.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
Para penyelam itu sudah berada di lokasi sejak pukul 4 pagi hari ini, Minggu (10/1) dan sudah mulai melakukan pemetaan, bagian laut mana yang akan diselami sejak pukul 12 malam kemarin.
Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu Basarnas terkait informasi dari sonar bawah laut untuk mendeteksi objek bawah laut.
"Kami tadi pagi di briefing Basarnas ada dugaan kuat beberapa titik koordinat masih di sebelah selatan Pulau Laki, kami tunggu kabar dari sonar, kalau ada titik dicurigai kita ke sana," kata Bayu saat ditemui wartawan di lokasi pencarian. Seperti dikutip dari wawancara KompasTV Minggu (10/1).
Bayu menyampaikan, sejumlah potensi tantangan yang akan dihadapi selama pencarian korban dan serpihan pesawat yang diduga kuat jatuh pada ketinggian 10 ribu kaki itu.
"Area sesuai koordinat sebenarnya tidak terlalu besar tapi kalau penyelamannya manual, itu termasuk besar," ujarnya.
"Kalau ada area yang dicurigai sebagai serpihan atau potongan-potongan body pesawat dan diperkirakan kuat, baru nanti team kami yang memastikan, yang turun,"
Lanjut dia.
Selain itu, dia juga sedikit mengkhawatirkan terkait tingkat kejernihan atau jarak pandang air yang tidak terlalu baik. Selain itu, arus laut juga menjadi tantangan lainnya.
"Kami dari malam lakukan studi, tim kami sudah paham daerah sana, yang kami khawatirkan justru faktor arus dan visibility itu tidak terlalu baik karena daerah sana pasir dan lumpur. Itu yang bisa jadi kendala saat pencarian," kata Bayu.
Meskipun begitu, pihaknya optimis bisa bekerja dengan baik dalam proses pencarian ini. Dia mengatakan, tim IDRT sudah memiliki pengalaman dengan kondisi visibility hampir 0 atau tidak melihat sama sekali.
"Penyelam sudah pengalaman dari 2 menyelam dengan kondisi seperti ini sebelumnya dan kita bisa maksimal," kata dia
Seperti yang diketahui, saat pesawat Lion Air JT-610 jatuh pada 29 Oktober 2018 lalu di Perairan Tanjung Karawang, tim IDRT juga dikerahkan untuk membantu dalam proses mengevakuasi. Meskipun begitu, Bayu menuturkan bahwa dalam proses pencarian ini butuh ahli/penyelam yang berbeda, jika kondisi pesawat yang jatuh berbeda dengan kondisi jatuhnya Lion Air JT-610 yang hancur.
"Dari pengalaman lion air kami, kita sambil jalan, kalau kita memastikan itu potongan pesawat atau serpihan besar, memastikan dan langsung evakuasi," kata dia.
"Kalau jatuhnya tidak hancur, body pesawatnya utuh, kita perlu penyelam yang bisa menyelam di ruang sempit," tutup dia.
Baca juga:
Pasukan Elite TNI AL Cari Sriwijaya Air SJ182, Inilah Peralatan Canggih yang Dibawa
Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Kemenhub Diminta Tingkatkan Pengawasan Maskapai Udara
Skema Tim Evakuasi TNI AU Bantu Cari Pesawat Sriwijaya SJ-182
Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, RS Polri Terima Dua Kantong Diduga Bagian Tubuh
Menhub, Kabasarnas Hingga Panglima TNI Cek Titik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ-182
Pesan Romantis Pramugara Sriwijaya Air SJ182 Sebelum Terbang ke Istri Tercinta