Respons Istana Usai Airlangga Sebut Jokowi Punya Pengaruh di Pilkada 2024
Sebelumnya, Airlangga menyebut Jokowi memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Airlangga menyebutkan, Presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki pengaruh lantaran seluruh infrastruktur saat Pilkada 2024 disiapkan oleh Pemerintah, khususnya dari segi anggaran maupun keamanan.
- Jokowi Minta Kepala Daerah Tak Ragu Minta Tambahan Kekuatan Keamanan ke Kapolri untuk Pilkada
- Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi
- Airlangga Akui Jokowi Punya Pengaruh di Pilkada 2024
- Airlangga Pastikan Tak Ada Arahan Khusus dari Jokowi Terkait Sidang MK: Jelaskan Sesuai Tugas Masing-Masing
Respons Istana Usai Airlangga Sebut Jokowi Punya Pengaruh di Pilkada 2024
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menanggapi soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebut memiliki pengaruh dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Ari mengatakan bahwa pengusungan calon kepala daerah merupakan ranah partai politik (parpol) atau gabungan parpol.
"Pengusungan nama calon kepala daerah merupakan ranah partai politik atau gabungan partai politik," kata Ari kepada wartawan, Selasa (25/6).
"Presiden Jokowi menghormati kewenangan masing-masing parpol dalam menentukan calon kepala dan wakil kepala daerah," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Ya, semua pemimpin punya pengaruh, apalagi Presiden," ujar Airlangga Hartarto saat ditemui usai acara HUT Ke-75 Theo Sambuaga dan Peluncuran Buku di Jakarta, Sabtu (22/6).
Airlangga menyebutkan, Presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki pengaruh lantaran seluruh infrastruktur saat Pilkada 2024 disiapkan oleh Pemerintah, khususnya dari segi anggaran maupun keamanan.
Kendati demikian, dia berpendapat bahwa Jokowi tak terlalu berpengaruh pada Pilkada 2024 ketimbang pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, mengingat keduanya merupakan hal yang berbeda.
Airlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
"Jadi, yang berpengaruh besar lebih pada local wisdom," ungkapnya.