Wacana Kaesang Maju Pilkada dan Pengaruh Jokowi di Jateng
Menurutnya, tidak bisa melihat Jateng tanpa mengakui peran Jokowi.
Pengaruh Jokowi di Jawa Tengah penting.
Wacana Kaesang Maju Pilkada dan Pengaruh Jokowi di Jateng
Kaesang Pangarep dinilai sosok yang mampu memimpin di Jateng. Kaesang, juga dianggap banyak dinanti kaum muda Jateng.
"Dalam kepemimpinan, pasti ada sisi baik dan buruk. Mari kita utamakan persepsi positif terlebih dahulu. Kehadiran Mas Kaesang sangat ditunggu oleh kaum muda Jawa Tengah, apalagi beliau asli dari daerah ini. Kita harus mendukung kepemimpinan muda agar suara mereka lebih terdengar," kata Ketua DPW PRP Jawa Tengah, Abdul Malik, Rabu (10/7).
Kemudian, menurutnya, pengaruh Jokowi di Jawa Tengah penting karena kaum muda perlu memotret ruang politik di Jateng.
"Terutama pengaruh kepemimpinan Jokowi setelah menelorkan kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat banyak, khususnya rakyat Jateng," katanya.
Sementara itu, pengamat politik dan akademisi Jateng, Muh Isra Bil Ali mengatakan Jokowi adalah pemimpin yang layak diteladani. Menurutnya, tidak bisa melihat Jateng tanpa mengakui peran Jokowi.
"Jokowi adalah pemimpin yang baik dan layak untuk diteladani. Beliau adalah pemimpin dengan langkah yang jelas dan tidak banyak gimmick. Jokowi selalu tenang dalam menghadapi masalah. Kita tidak bisa melihat Jawa Tengah tanpa mengakui peran penting Jokowi dari masa kepemimpinannya sebagai wali kota hingga presiden," kata Isra.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjadi bakal calon gubernur (bacagub) kedua terpopuler di Pilkada Jawa Tengah.
“Popularitas Kaesang sangat tinggi, hampir 85 persen,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (7/7).
Sementara itu, Burhanuddin mengungkapkan bahwa pesohor Raffi Ahmad menjadi bacagub terpopuler di Pilkada Jateng.
“Wajar karena Raffi Ahmad ini artis. Kalau tiap puasa dari sebelum sahur sampai mau tidur ada dia terus di TV,” ujarnya.
Walaupun demikian, dia menyebut meskipun Raffi terpopuler, tetapi elektabilitasnya rendah. Misalnya, kata dia, Raffi hanya meraih 0,8 persen sebagai bacagub yang menjadi top of mind atau disebut pertama kali oleh responden untuk di Pilkada Jateng.
“Mungkin karena Raffi dianggap tidak pas menjadi calon kepala daerah karena dia selama ini branding-nya (citra) sebagai artis, selebriti,” jelasnya.
Adapun nama bacagub lainnya, lanjut dia, masih kurang populer dibandingkan Kaesang dan Raffi. Akan tetapi, kata dia, mereka masih mempunyai ruang atau manuver yang cukup luas untuk meningkatkan popularitas dan juga elektabilitas.