Reyot, ranjang Bung Karno dan Inggit di Bengkulu bakal dikonservasi
"Selain ranjang, kami juga mengkonservasi benda-benda yang digunakan Bung Karno saat diasingkan di Bengkulu," ujar Rhis.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi bakal melakukan konservasi ranjang yang digunakan Bung Karno dan istrinya, Inggit Ganarsih, saat menjalani pengasingan di Bengkulu, dalam kurun waktu 1938 hingga 1942.
Kasub Unit Konservasi BPCB Jambi, Rhis Eka Wibawa di Bengkulu, mengatakan konservasi artinya proses pemeliharaan dengan mengindentifikasi kerusakan dan pelapukan guna menentukan penanganannya.
"Selain ranjang, kami juga mengkonservasi benda-benda lain yang digunakan Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu, termasuk sepeda onthel dan pakaian atau tekstil," kata Rhis Eka seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/3).
Dia menjelaskan tekstil yang dimaksud adalah pakaian yang terdapat di rumah pengasingan tersebut yang sebagian besar merupakan kostum kelompok sandiwara tonel besutan Bung Karno.
Rhis mengatakan konservasi benda cagar budaya yang akan dilakukan pada Juni 2016 tersebut, merupakan bagian dari pemeliharaan cagar budaya yang rutin dilakukan BPCB Jambi yang membawahi wilayah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.
"Pemeliharaan dan pelestarian ini bertujuan memperpanjang umur benda cagar budaya karena suatu saat benda cagar budaya ini akan hancur," katanya.
Pemeliharaan dan pengawasan Benda Cagar Budaya (BCB) di wilayah kerja BPCB Jambi, katanya, dilakukan sebanyak dua kali setahun.
Untuk wilayah Bengkulu, kata dia, sejumlah benda cagar budaya yang dijaga juru pelihara, antara lain rumah pengasingan Bung Karno, Benteng Marlborough, Benteng Ana, Makam Inggris, Thomas Parr, dan Makam Sentot Alisyahbana.