Rido tewas usai ospek, ini tanggapan kampus Widyatama
Pihak kampus telah memberikan santunan dari yayasan dan universitas sebesar Rp 7,5 juta.
Universitas Widyatama Bandung membenarkan Rido Rodjai (19) adalah mahasiswanya yang meninggal usai mengikuti unit kegiatan mahasiswa pecinta alam, di Rancaupas, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Terkait adanya indikasi kekerasan pada saat ospek, pihak kampus belum bisa menjelaskan panjang lebar.
"Masih dibahas oleh pihak rektorat. Kekerasan ini masih dugaan kan ya. UKM-nya memang ada dan perihal surat izinnya masih dilakukan. Pembahasan keputusannya nanti sore," kata Kepala Biro Public Relation dan Marketing Universitas Widyatama, Devy Mawarni, Senin (25/11).
Devy mengatakan meninggalnya mahasiswa manajemen semester I itu tidak membuat kampus lepas tanggungjawab kampus. Menurutnya, pihak kampus telah memberikan santunan dari yayasan dan universitas sebesar Rp 7,5 juta. Sedangkan seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh kampus.
"Santunan dari yayasan kita sudah berikan ada materi juga Rp 7,5 juta dan biaya pengobatan," terangnya.
Dia menilai Rido adalah orang yang baik dan ramah. Prestasinya yang mentereng mengharuskan kampusnya menempatkan di kelas unggulan.
"Dia salah satu murid unggulan, kami tentunya menyampaikan turut berduka cita," jelasnya.
Sebelumnya, Rido Rodjai (19) diduga menjadi korban kekerasan saat mengikuti unit kegiatan mahasiswa pecinta alam Universitas Widyatama, di Rancaupas Ciwidey, Kabupaten Bandung. Rido meninggal Senin (25/11) dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Al-Islam Bandung sejak Senin (18/11) lalu.