Ridwan Kamil Minta Jalur Mudik Dijaga 24 Jam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta penjagaan di jalur mudik dilakukan secara ketat. Ini untuk mencegah adanya pengendara yang berupaya mengelabui petugas saat jam istirahat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta penjagaan di jalur mudik dilakukan secara ketat. Ini untuk mencegah adanya pengendara yang berupaya mengelabui petugas saat jam istirahat.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan ada 158 titik penyekatan di Jawa Barat. Jumlah itu termasuk jalan alternatif yang sudah disusun tim TNI/Polri.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa sabun muka khusus jerawat penting? Wajah berminyak dan kotor bisa meningkatkan risiko jerawat karena penumpukan kotoran dan penyumbatan pori-pori.
Upaya penyekatan diharapkan bisa menekan pemudik datang ke Jawa Barat. "Biasanya (yang mudik ke) Jawa Barat itu mudik 6 juta orang kalau di zaman normal (sebelum pandemi), itu bisa kita minimalisir semaksimal mungkin karena masih ada teorinya 7 persen (yang lolos)," kata dia, Rabu (5/5).
"Jadi kalau 7 persen dari 6 juta ada sekitar 400 ribuan. Nah itu kepala desa RT/RW sudah menyiapkan ruang-ruang karantina untuk memastikan orang yang datang itu bisa dikarantina di tempat masing-masing," dia melanjutkan.
Emil menyadari bahwa isu larangan mudik ini menimbulkan perdebatan. Namun, dia menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap konsisten satu narasi dengan pemerintah pusat untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India.
Dia mengingatkan setiap orang memiliki potensi membawa virus sehingga bisa meningkatkan tingkat keterpaparan kepada orang tua yang usianya sudah sepuh, atau kepada orang yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Mari jangan egois, jangan melihat dengan logika zaman normal untuk berpendapat di zaman darurat. Logikanya hari ini adalah logika zaman darurat, oleh karena itu jangan sampai kejadian tahun lalu, kenaikan kasus 90 persen terjadi di tahun ini karena masyarakat merasa abai dan merasa tidak takut yang namanya Covid-19," tegas dia.
"Saya titip ke Kapolda ada perbincangan (netizen) di medsos mereka (berencana) curi-curi waktunya petugas mungkin lagi istirahat. Makanya 24 jam itu (penjagaan dilakukan secara) gantian. Ada istilah dari Kapolri buddy system," terang Ridwan Kamil.
"(Arahan Pak Kapolri) harus melakukan pengecekan terhadap orang asing yang keluar masuk karena punya potensi membawa mutasi virus. Sudah terbukti dari laporan Pak Doni Monardo dalam hari-hari kemarin itu ada 2.000-an orang asing yang ternyata positif Covid-19 padahal membawa surat negatif Covid-19. Jadi artinya surat perjalanan yang menyatakan negatif, tidak selalu realitanya adalah negatif juga," pungkasnya.
Baca juga:
Pulangkan Pekerja Migran, Pemerintah Jadwalkan 4 Pelayaran KM Kelud
10 Ribu Penumpang Kereta Tinggalkan Jakarta pada H-1 Larangan Mudik Lebaran
Kesawan City Walk Ditutup Jelang Lebaran, Ini Alasannya
Polri Siapkan Pengamanan Halau Pendatang Masuk Ibu Kota
Polisi: Tak Ada Pos Penyekatan di Kota Padang Selama Libur Lebaran
Wagub DKI: Jangan Sampai Kehadiran Kita ke Kampung Justru Bawa Virus
Kalsel Tutup Semua Jalur Mudik Lintas Provinsi hingga Kabupaten