Ridwan Kamil: Saya Berhasil Majukan 977 Desa Tertinggal Dalam Waktu 4 Tahun
Tercatat per hari ini, sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi dosen tamu dalam kuliah umum di School of Government Public Policy (SGPP) Bogor, Rabu (31/5). Lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu menyampaikan, peranan anak muda merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses modernisasi desa.
Dengan visi Jawa Barat 'Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi', Kang Emil mengaku selalu mengedepankan data sebagai basis pengambilan keputusan dan berbagai inovasi serta kolaborasi yang dijalankan di berbagai aspek pemerintahan.
-
Apa yang membuat popularitas Ridwan Kamil sangat baik di Jawa Barat? Pernah menjabat wali kota Bandung dan gubernur Jabar membuat popularitas Ridwan Kamil sangat baik.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak warga saat berkunjung? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
“Saya percaya, ada dua elemen penting dari seorang pemimpin. Yang pertama, kepribadian yang baik dan yang kedua, kepemimpinan yang transformatif," jelas Kang Emil.
Menurutnya, dalam membangun desa, khususnya tidak bisa dilakukan hanya dengan digitalisasi. Namun, perlu pendekatan baru dengan melibatkan pemuda.
"Saya mengajak anak-anak muda Jawa Barat untuk bergabung dalam program Petani Milenial. Kami bantu dari segi pembiayaan lewat Bank BJB, setelah hasil panen siap, komoditas tani dibeli oleh BUMD, bahkan kami bantu juga segi pemasaran melalui e-commerce," katanya.
Kang Emil mengaku terus mendorong berbagai upaya hingga anggaran untuk dialihkan ke desa agar menjembatani kesenjangan dan meningkatkan mata pencaharian warga setempat.
"Dalam kurun waktu empat tahun kepemimpinan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil memajukan 977 desa tertinggal dan sangat tertinggal. Tercatat per hari ini, sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jawa Barat yang dicapai melalui program Gerakan Membangun Desa untuk mencapai zeroing underdeveloped village di Jawa Barat," ungkapnya.
Kuliah umum ini SGPP bekerja sama dengan Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF), dalam rangkaian tema besar pembangunan desa denga tema 'Pendekatan-pendekatan Baru terhadap Modernisasi Desa'.
Diselenggarakan melalui kerja sama dengan Sampoerna University (SU), School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia dan Blue Ocean Global Network, BOSF menjalankan program fellowship ini selama lima bulan guna berbagi inovasi dan pemecahan masalah yang menjadi fokus pembangunan di Indonesia, salah satunya pembangunan desa.