Risma mau kendaraan dinasnya diganti mobil listrik buatan ITS
Risma mengaku ide menggunakan mobil dinas buatan mahasiswa ITS sudah sejak beberapa tahun lalu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan keinginannya untuk menggunakan mobil listrik dari hasil karya mahasiswa dan dosen ITS sebagai mobil dinasnya. Dia mengaku ide untuk menggunakan mobil buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sudah ada sejak beberapa tahun lalu.
"Sebenarnya, saya sudah ngomong dengan Pak Hendro (Sekkota) untuk mobil dinas saya, sekalian mobil dinas pejabat kota saja sekalian," kata Risma sapaan akrab Tri Rismaharini saat menghadiri peluncuran Sapuangin Speed 4 di Surabaya, Jumat (19/8) malam.
Lanjutnya, keinginan itu sampai saat ini belum juga terlaksana, sebab itu dirinya langsung berbicara dengan Rektor ITS Jhoni Hermana.
"Ide untuk menggunakan mobil buatan mahasiswa ITS sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun ide tersebut belum terlaksana hingga akhirnya saya ungkapkan lagi pada Pak Jhoni Hermana (Rektor ITS)," ungkap Risma.
Wali Kota Surabaya ini mengaku bangga dengan karya mahasiswa ITS yang membuat mobil listrik, dan tidak selalu tergantung dengan pihak luar.
"Saya bangga, karena ini sebagian besar dikerjakan sendiri oleh mahasiswa dan dosen ITS. Artinya, ini bener-bener ciptaan sendiri bukan menyerahkan kepada orang lain," ucapnya.
Lebih jauh Risma mengatakan, dirinya ingin mewujudkan smart city dengan menggunakan mobil listrik buatan dosen dan mahasiswa ITS. Sebab itu, dia berharap dan mendukung ITS untuk terus melakukan penelitian dalam pembuatan teknologi yang lain.
"Saya berencana akan ke Silicon Valley Amerika. Di sana ada start-up yang menjadi penghubung antara perguruan tinggi, pebisnis dan pemerintah. Itu sinergi yang bagus," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, Rektor ITS Jhoni Hermana tidak ingin tim Sapuangin Speed 4 mengalami kegagalan yang sama seperti pada tahun lalu.
"Mudah-mudahan ke depan ini akan lebih baik dan apa yang menjadi kendala tahun kemarin bisa menjadi pembelaran," harapnya.
Jhoni mengatakan target yang dicanangkan tahun ini adalah tim Sapuangin Speed 4 bisa masuk ke dalam 10 besar. "Sejauh ini persiapan sudah sangat baik. Mudah-mudahan bisa 10 besar," tegas dia.
Sementara itu, Witantyo selaku dosen Pembina mengatakan, timnya sudah bekerja untuk membenahi kekurangan tahun lalu, seperti pada sassis sehingga mampu berbelok dengan kecepatan lebih tinggi dan reliabilitynya.
"Tahun lalu kecepatan mobil kita masih satu menit sepuluh detik. Tahun ini kami harap bisa mendekati satu menit per lap," beber Witantyo.
Dia juga berharap tahun ini Sapuangin Speed 4 bisa menembus 10 besar. "Dari sekitar 90 mobil, kita kemarin nomor 46. Tahun ini semoga lebih baik dan masuk 10 besar," imbuhnya.
Tim Sapuangin Speed 4 sendiri akan bertanding di Student Fomula, di Fukuoda Jepang, 6-10 September. Ini merupakan keempat kalinya mereka ikut serta.