Riza Chalid sedang di luar negeri, Luhut bilang 'emang gue pikirin'
Luhut mengaku lebih memikirkan persiapan Pilkada serentak yang digelar besok.
Pengusaha minyak Riza Chalid diketahui sedang berada di luar negeri sejak tanggal 3 Desember lalu. Namun keberadaan pasti bos Global Energy Resource itu masih ditelusuri oleh Mabes Polri.
Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan enggan berkomentar lebih jauh. Sebab, dia mengaku saat ini sedang disibukkan oleh persiapan Pilkada serentak.
"Wah saya enggak ada waktu mikirin itu. Ini mikir daftar Pilkada yang ditunda saja lupa disuruh mikir siapa tadi, Riza," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Selasa (8/12).
"Beneran ini, karena Pilkada serentak di sejumlah daerah 269 lho, gila kan. Bayangin coba seluruh Indonesia. Urusin mereka (Pilkada) satu-satu ini lima saja lupa, apalagi yang lain (Riza Chalid), emang gue pikirin (Riza Chalid dimana)," sambung dia.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memastikan bila pengusaha minyak M Riza Chalid sudah tidak berada di Indonesia. Menurut Yasonna, memang Riza memiliki paspor Indonesia, tetapi sejak empat hari ini sudah tidak berada di Indonesia.
"Dia tidak di Indonesia. Pertama, dia warga negara Indonesia, punya paspor di Indonesia tapi sudah tidak di Indonesia," kata Yasonna di Istana Bogor, Selasa (8/12).
Sementara itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku Polri terus memantau nama-nama yang ada di dalam rekaman kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) oleh Ketua DPR Setya Novanto. Walaupun kepolisian secara resmi belum akan mengusut kasus tersebut lantaran belum ada laporan dan permintaan.
"Ya kalau dipantau sih sudah," kata Badrodin.
Salah satu yang dipantau kepolisian adalah pengusaha minyak M Riza Chalid. Menurut Badrodin, Kepolisian akan menelusuri keberadaan Riza yang sedang di luar negeri jika MKD DPR dan Kejaksaan Agung melayangkan permintaan.
"Ya nanti kan bisa kita telusuri dari perwakilan-perwakilan interpol baik di Indonesia, di luar negeri, di setiap negara kan ada interpolnya, kita bisa minta bantuan ke sana," jelasnya.