Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Irham merupakan anak pemulung yang merantau ke Yogyakarta untuk kuliah. Dengan tekad yang kuat, dia memulai usaha yang dipenuhi tantangan, tetapi tidak pernah kehilangan kegigihan dalam menggapai kesuksesan.
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan hidup Irham mungkin bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Bagaimana tidak, Irham yang merupakan anak pemulung ini bisa sukses membuka sebuah usaha atau bisnis.
Irham merupakan anak pemulung yang merantau ke Yogyakarta untuk kuliah. Dengan tekad yang kuat, dia memulai usaha yang dipenuhi tantangan, tetapi tidak pernah kehilangan kegigihan dalam menggapai kesuksesan.
Kini, usahanya telah berkembang menjadi sebuah kedai cokelat terkenal di Yogyakarta.
Latar belakang keluarganya tak menjadi alasan Irham untuk patah semangat. Sejak kecil dia harus banting tulang dengan mengumpulkan besi bekas untuk mendapatkan uang jajan. Hal tersebut membuat dia menjadi seorang yang pantang menyerah.
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Dari situlah dia menyadari bahwa orang kaya tidak langsung terlahir kaya, melainkan memiliki mindset untuk mau berusaha menjadi kaya.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, Irham mencoba untuk ikut bersama agen asuransi hingga ke Sulawesi. Namun pekerjaan itu ternyata tidak sesuai dengan keinginannya. Hingga akhirnya pada 2015 dia memilih untuk kembali ke Yogyakarta dan membangun usaha kedai kopi.
Usaha itu dibanggunnya dengan anggapan bahwa ketika membangun tempat usaha pasti akan ramai. Tapi ternyata salah, tanpa bekal ilmu apapun, akhirnya usaha tersebut bangkrut di umurnya yang baru 2 tahun.
Setelah itu, dia beralih bekerja menjadi sopir online sebagai upaya bertahan hidup. Pekerjaan tersebut dijalankan selama 5 bulan.
Namun, dia berpikir untuk kembali mencoba merintis usaha di bidang kuliner. Dia mencoba dengan membuka usaha gorengan. Sayangnya usaha tersebut hanya mampu bertahan selama 1 tahun.
Kegagalannya untuk membangun usaha kuliner tak membuat dia kapok. Keyakinan Irham akan pentingnya berdagang dan berusaha sesuai prinsip yang juga diajarkan oleh Rasulullah membuatnya percaya bahwa hasil pasti akan datang dari usahanya.
Dia kembali mencoba usaha dengan mengikuti trend mulai dari minuman boba, desert box, dan croffle. Namun usaha itu ternyata juga tidak mampu berkembang pesat. Akhirnya setelah melakukan riset ia kembali mencoba usaha minuman es cokelat yang diberi nama ‘Coklat Impian’.
Usahanya tersebut terinspirasi dari salah satu kedai minuman cokelat di Surabaya. Inspirasi itu dia kembangkan dengan inovasi unik yaitu membawa konsep roti yang dinikmati bersamaan dengan minuman cokelat.
Pada awalnya, dia membuka kedai dengan memberikan promo gratis selama 3 hari. Hal tersebut dilakukannya untuk mengenalkan produknya ke masyarakat.
Selain itu, dia melihat adanya potensi media sosial dan google maps yang membuat usahanya menjadi lebih terkenal.
Perjalanan Irham tidaklah mudah. Dia menghadapi berbagai tantangan mulai dari riset produk hingga strategi pemasaran dan manajemen keuangan.
Dengan melihat potensi pasar dan merancang strategi pemasaran yang tepat, Irham berhasil mengangkat brand-nya menjadi salah satu yang terkemuka di Yogyakarta.
Pada 2021, Coklat Impian berkembang pesat hingga memiliki 47 cabang. Selain itu dia juga mampu meraih omzet mulai Rp4 - Rp7 juta di kedai utamanya yang berada di Yogyakarta.
Coklat Impian bukan hanya tentang kesuksesan bisnis, tetapi juga tentang mewujudkan impian bersama. Irham dan timnya telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat pantang menyerah, dan dukungan dari orang-orang terdekat, mimpi dapat diwujudkan.
“Jangan jadikan anak tangga menjadi hambatan, tapi jadikan untuk peluang naik ke tangga berikutnya” ungkap Irham.