Rizal Ramli minta JK baca kisah Presiden AS dan Einstein
Banyak pihak meminta keduanya tak menampilkan ketegangan di muka publik.
Baru saja dilantik, Menko Kemaritiman, Rizal Ramli sudah ramai diperbincangkan. Bukan karena gebrakan dan program kerjanya, tapi karena ketegangannya dengan sejumlah menteri di Kabinet Kerja juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Rizal mengkritik rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbus. Tak hanya itu, Rizal juga mengomentari sinis proyek pembangkit listrik 35.000 Mw.
Ulah Rizal membuat JK gerah. JK minta Rizal tak asal bicara. Rupanya kritik itu dibalas Rizal, dan menantang JK debat di muka umum.
Ketegangan ini mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Aktivis, anggota DPR hingga Presiden Jokowi sudah menyampaikan sikapnya.
Rizal sendiri seolah yakin apa yang dia kemukakan beralasan. Bahkan dia menyentil JK untuk belajar sikap negarawan dari Presiden AS, Franklin D Roosevelt, yang ditulis aktivis Adhie Massardi. Di mana dalam tulisan itu disebut, Franklin tetap mendengarkan masukan dari seorang ilmuwan yang berpenampilan tak meyakinkan yakni Albert Einstein, saat tengah berpikir cara mengakhiri Perang Dunia II.
Tak hanya itu, Rizal juga meminta JK belajar kepemimpinan dari pemimpin Jepang yang sangat menghargai gagasan Sakichi Toyoda, anak kayu miskin, soal ide melahirkan industri otomotif merek Toyota.
"Mas Adhie Massardi bikin tulisan bagus sekali soal ini," kata Rizal di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (19/8).
Berikut ini tulisan lengkap Adhie M Massardi yang dimaksud Menko Maritim Rizal Ramli :
Kegaduhan di kabinet pasca reshuffle
Kalau saja Pak JK jadi negarawan
Kalau saja Pak JK (Jusuf Kalla) hadir sebagai negarawan, yang tindak-tanduknya hanya demi kemaslahatan rakyat, negara dan bangsa dan tidak memiliki kepentingan, apabila menyangkut bisnis keluarga tak akan muncul kegaduhan politik di level kabinet seperti sekarang.
Pak JK itu kan Wakil Presiden, dan merupakan pejabat negara paling senior (sepuh) di republik ini.
Sesuai dengan tulisannya, seharusnya bisa lebih bijaksana dalam menyikapi saran dan gagasan untuk perbaikan pemerintah darimanapun datangnya. Sehingga jadi teladan bagi anggota kabinet lainnya. Tidak menanggapinya secara emosional.
Pak JK seharusnya memelopori perubahan mental masyarakat kita yang apabila mendengar "gagasan yang bener demi perubahan ke arah lebih baik", bukannya segera dilaksanakan, tapi mempersoalkan "siapa yang menyampaikan" dan "bagaimana cara menyampaikannya".
Padahal gagasan kebenaran tetaplah gagasan kebenaran, meskipun disampaikan oleh Menko Kemaritiman dengan cara yang dianggap tak lazim.
Presiden AS Franklin D Roosevelt tidak akan bisa mengakhiri Perang Dunia II kalau tidak merespon gagasan Albert Einstein, ilmuwan urakan dengan rambut awut-awutan, yang disampaikannya hanya lewat surat. Tapi sejarah mencatat, surat itu gagasan membuat bom atom yang kemudian dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebagai penutup Perang Dunia II.
Bangsa Jepang yang sangat Feodalistik tidak akan jadi semaju sekarang kalau tidak merespon gagasan Sakichi Toyoda, anak kayu miskin yang kemudian melahirkan industri otomotif merek Toyota, pendorong Negeri Matahari Terbit menuju negara industri terkemuka di muka bumi.
Bahkan mungkin kita akan tetap hidup dalam kegelapan kalau tetap berkutat pada cara pandang "siapa dan bagaimana cara gagasan disampaikan". Karena temuan lampu pijar dan kelistrikan dikembangkan oleh Thomas Alva Edison, orang Amerika yang tuli itu.
Makanya, bangsa Indonesia harus segera mengubah budaya itu. Menghormati gagasan kebenaran", dan bukan mempersoalkan siapa yang menyampaikan dan bagaimana cara gagasan itu dilontarkan.
Pak Jusuf Kalla bisa menjadi pelopor perubahan mental itu.
Tulisan tersebut ditulis oleh Budayawan Adhi M Massardi, dia mengatakan awalnya ada wartawan yang minta komentar tentang permasalahan kegaduhan politik di Kabinet Kerja Jokowi pasca reshuffle, terutama tentang kegusaran Meneg BUMN Rini Soemarno dan Wapres Jusuf Kalla yang proyek-proyeknya diusik Menko Maritim Rizal Ramli.
Baca juga:
Fadli sarankan Jokowi ajak Rizal Ramli ngobrol sambil ngopi
Politikus Golkar minta JK dan Rizal Ramli debat di dalam kamar
'Rizal Ramli jangan kayak oposan atau LSM tantang debat Wapres'
Fahri sebut Jusuf Kalla dan Rizal Ramli tak sedang pencitraan
Menko Puan minta Rizal Ramli tak umbar kritik ke publik
Politikus Hanura soal Rizal Ramli: Fokus saja di kemaritiman!
Perseteruan Rizal Ramli dengan Wapres JK bahaya, bisa picu kegaduhan
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan kepada JK dalam pertemuan mereka? “Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".