RSD Wisma Atlet Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19 Usai Lebaran
Salah satu antisipasi RSDC Wisma Atlet ialah mempertahankan jumlah tenaga kesehatan, meskipun saat ini angka pasien COVID-19 yang sedang dirawat cenderung turun. Serta tidak mengurangi jumlah tempat tidur pasien.
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menyiapkan beberapa langkah antisipasi jika terjadi lonjakan pasien Covid-19 usai libur Lebaran. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan imbauan larangan mudik.
"Kami harus mempersiapkan diri terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Kapasitas kami 5.994 tempat tidur dan tidak diturunkan meski saat ini angka hunian di bawah 30 persen," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayor Jenderal (Mayjen) Tugas Ratmono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (7/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Salah satu antisipasi RSDC Wisma Atlet ialah mempertahankan jumlah tenaga kesehatan, meskipun saat ini angka pasien COVID-19 yang sedang dirawat cenderung turun.
Setidaknya, ada dua hal yang menjadi pertimbangan Mayjen Tugas Ratmono terkait antisipasi tersebut. Pertama, mobilitas warga selama libur Lebaran. Kedua, munculnya mutasi Virus Corona di India, Inggris, dan Afrika Selatan.
Karena itu, menurutnya, langkah antisipasi peningkatan kasus Covid-19 merupakan suatu keharusan yang wajib dilakukan oleh RSDC Wisma Atlet. Sebab dikhawatirkan, bila rumah sakit tidak siap maka akan berisiko dan berbahaya.
"Salah satu prinsip memutus rantai COVID-19 adalah dengan merawat sesegera mungkin orang yang terinfeksi virus tersebut," ujar Mayjen Tugas Ratmono, yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pascalibur bersama natal dan tahun baru, jumlah pasien Covid-19 melonjak drastis. Sebagai contoh pada 27 September 2020 dan 24 Januari 2021 jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran melesat hingga di atas 5.000 pasien.
"Kami tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali setelah libur Lebaran," ujar dokter militer kelahiran Kebumen, Jawa Tengah tersebut.
Baca juga:
Data Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet Per 7 Mei 2021
Data Terkini Kasus Covid-19 di RSD Wisma Atlet dan Pulau Galang 5 Mei 2021
Data Pasien Covid Dirawat di RSD Wisma Atlet dan Pulau Galang Per 4 Mei
Update Jumlah Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet Hari Ini
Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet Hari Ini 1.579 Orang