RSUD Margono akui ada kesalahan komunikasi soal pasien miskin
Pihak rumah sakit membantah menolak pasien miskin.
Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Margono Soekarjo Purwokerto mengklarifikasi persoalan yang terjadi pada pasien miskin yang sempat dikabarkan ditolak pada Sabtu (12/12) lalu. Direktur Rumah Sakit Umum Margono Soekarjo, Dr Haryadi Ibu Junaedi mengemukakan ada kesalahan komunikasi dalam persoalan yang menimpa Gus Deva, pasien miskin yang berobat di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
"Intinya hari ini, pasien sudah dirawat dan ditangani dokter spesialis anak dan neurologi. Kami menilai ini ada komunikasi yang kurang pas," ujarnya di RSU Margono Soekarjo, Senin (14/12).
Dia mengemukakan, pihaknya sebenarnya sudah menerima pasien Deva dua kali, yakni Senin (30/11) dan juga pada Sabtu (5/12). Saat itu, dia menjelaskan pihaknya sudah mengedukasi pasien dan keluarganya agar terus melakukan kontrol, karena selama proses penyembuhan pasien perlu mengonsumsi obat yang ditulis dokter.
"Selama dua kali, pasien sudah bertemu spesialis saraf dan diedukasi bahwa penyakitnya harus dikontrol dan butuh waktu untuk penyembuhan. Seharusnya, pasien melakukan kontrol rawat jalan di poli saraf," ucapnya.
Dia melanjutkan sesuai peraturan menteri kesehatan, jam buka pendaftaran pada hari Sabtu untuk peserta jamkesmas tutup pukul 11.00 WIB.
"Tetapi yang bersangkutan mendaftarkan pada pukul 11.10 WIB, karena sudah tutup jadinya tidak bisa daftar. Pada Sabtu, kemarin ada 95 pasien, saat itu," ucapnya.
Dia mengemukakan, saat datang ke RSU Margono, pasien dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kepala instalasi saraf sempat melakukan komunikasi dengan IGD.
"Karena waktu itu ada 95 pasien dan menunggu lama maka pasien dikirim ke IGD, nah miss komunikasinya di IGD, jadi ada miss komunikasi tempat kami, maupun sisi pasien," jelasnya.
Meski begitu, ia menegaskan pihaknya tidak pernah menolak pasien. Ia mengemukakan, komitmen tersebut terus ditekankan dari tingkatan direksi hingga kebawah. "Komitmen kita memang tidak boleh menolak pasien. Itu mulai dari direksi sampai ke bawah. Kejadian kemarin, karena memang ada komunikasi yang kurang pas," jelasnya.