RSUD Papua Barat Ditutup Sementara Akibat Pasien Covid-19 Melonjak
Direktur RSUD Papua Barat Arnold Tiniap membenarkan bahwa Rumah Sakit rujukan pasien Covid-19 di ibu kota provinsi itu harus ditutup sementara karena ruang rawat inap pasien sudah over kapasitas.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat menutup sementara untuk pasien Covid-19 dimulai Jumat (9/7) pagi ini. Penutupan dilakukan karena jumlah pasien Covid-19 sudah melebihi kapasitas daya tampung rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Papua Barat Arnold Tiniap membenarkan bahwa Rumah Sakit rujukan pasien Covid-19 di ibu kota provinsi itu harus ditutup sementara karena ruang rawat inap pasien sudah over kapasitas. "Saat ini ada 111 pasien Covid-19 yang dirawat, kami tutup sementara karena memang tidak ada lagi tempat untuk merawat pasien," kata Arnold Tiniap.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dia mengatakan bahwa kapasitas daya tampung pasien Covid-19 di RSUD itu adalah 120 orang, hanya saja sebagian ruang belum memenuhi standar kelayakan untuk digunakan, sehingga daya tampung maksimal 110 orang saja.
Selain over kapasitas, Tiniap juga mengakui 20 tenaga kesehatan (nakes) di RSUD itu positif terpapar virus Corona, sehingga dibutuhkan waktu untuk proses isolasi mandiri bagi para nakes tersebut.
"Nakes kami 20 orang sudah terpapar. Ini berdampak pula pada pelayanan kami saat menangani pasien," ujar Arnold Tiniap.
Arnold Tiniap juga mengatakan bahwa saat ini cadangan oksigen untuk pasien Covid-19 gejala sedang hingga berat di RSUD Papua Barat mulai menipis.
"Kami sedang berusaha bersama Dinas Kesehatan agar penyedia isi ulang oksigen di daerah ini bisa tingkatkan produksi," ujar dia.
Tak ada pilihan lain untuk turunkan penyebaran virus Corona, kata dokter Tiniap, bahwa masyarakat harus mampu menjaga diri sendiri dengan ketat protokol kesehatan. "Jika masyarakat terus abai, maka upaya Satgas Covid-19 dan semua pihak akan sia-sia untuk menekan laju penyebaran virus Corona di daerah ini," kata Tiniap.
Dia menyatakan pula bahwa temuan kasus positif Corona lewat pelacakan menunjukkan bahwa Papua Barat pekan ini tertinggi di Indonesia.
"Sampai Kamis kemarin, ada tambahan 317 kasus baru, sehingga total kasus (aktif) positif Corona Papua Barat mencapai 2.912, di mana 1.404 kasus aktif berasal dari Kabupaten Manokwari," ujar Arnold Tiniap. Dikutip Antara.
Baca juga:
Politikus Demokrat Usul Gedung DPR Dijadikan RS Darurat Penanganan Covid-19
Pimpinan MPR Ajak Masyarakat Tingkatkan Spiritualitas Agar Imun Meningkat
2 Kali Disuntik Vaksin, Jubir Satgas Covid-19 NTT Positif Covid-19
Potret Pilu Antrean Mobil Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Rorotan
Fadli Saran Pemerintah Kibarkan Bendera Putih dan Minta Bantuan Asing Tangani Covid
Jokowi: Terima Kasih Tenaga Kesehatan, Relawan yang Tak Kenal Waktu Tangani Covid-19
RSUD Wates Yogyakarta Keluhkan Sulitnya Klaim Biaya Penanganan Pasien Covid-19