Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Keluhkan Kekurangan Tenaga Perawat & APD
Sejumlah perawat relawan tersebut banyak yang mempertanyakan kepada pihaknya tentang kelengkapan diri untuk menjadi relawan seperti APD, siapa yang bertanggungjawab, kebijakannya seperti apa serta makanannya.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadillah mengatakan mendapatkan surat dari pihak RSPI Sulianti Saroso yang meminta bantuan tenaga keperawatan. Hal itu menunjukkan, adanya kekurangan tenaga perawat untuk menangani virus corona.
"Terutama yang misalnya di RS rujukan itu Persahabatan, Sulianti. Kemarin kami sudah dapat surat dari Dirut Sulianti untuk minta bantuan tenaga keperawatan, bermakna bahwa sudah ada satu kondisi memang kekurangan di sana," kata Harif dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (21/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
Sementara itu, untuk membantu program pemerintah kini pihaknya telah melakukan rekrutmen relawan menjadi perawat.
"Hari ini kami mencoba untuk membantu pemerintah itu dengan rekrutmen relawan perawat ya. Bilamana eskalasi ini dipuncak, baru 2 hari dia sudah 450 orang, kami punya data, mudah-mudahan nanti sore akan kami serahkan ke pemerintah," ujar Harif.
"Kemarin khusus wilayah DKI itu sudah terekrut 146 orang dan kami sudah serahkan kepada Pemda DKI, mudah-mudahan itu bisa semua kriterianya bisa terpenuhi dan dapat membantu," sambungnya.
Meski begitu, sejumlah perawat relawan tersebut banyak yang mempertanyakan kepada pihaknya tentang kelengkapan diri untuk menjadi relawan seperti APD, siapa yang bertanggungjawab, kebijakannya seperti apa serta makanannya.
"Saya yakin, saya pikir kami jawab aja semua sudah dipikirkan oleh pemerintah, walaupun kita belum dapat informasi. Tapi kita mencoba untuk bagaimana bisa mendata dahulu, sehingga pada suatu saat eskalasi, kita bisa berikan ini data-data untuk bisa menjadi bantuan kepada pemerintah," jelasnya.
Tenaga Medis Daerah Keluhkan Minimnya APD
Tak hanya itu, ia juga mengaku banyak menerima keluhan dari berbagai rumah sakit yang berada di daerah-daerah. Keluhan yang ia terima yakni APD dalam mengatasi virus corona.
"Sehingga ini yang menjadi perhatian, tentu kami kepada Kementerian Kesehatan, menurut informasinya juga sudah akan disediakan oleh BUMN," ucapnya.
Ia pun tak mengetahui secara pasti, apa yang menjadi penyebab minimnya APD untuk para perawat, tenaga kesehatan atau tenaga medis.
"Saya enggak paham ya (stok dalam negeri enggak ada) katanya bahan bakunya dari impor ya. Negara impor itu mungkin negara China barangkali yang sekarang sedang terdampak gitu. Sehingga ada hambatan dalam produksinya, dan distribusi dari APD ini kan didistribusikan kepada Dinkes Provinsi masing-masing. Dari situ Dinkes ke tempat yang dituju," tuturnya.
Saat disinggung, berapa persen petugas atau perawat yang bertugas dengan APD minim dan risiko tinggi. Ia pun membagi dua kriteria, jika di RS rujukan yang sudah ditunjuk pemerintah sudah disiapkan. Terlebih, RS besar seperti Persahabatan, Sulianti Saroso, Fatmawati yang memang sudah disiapkan.
"Tapi menurut berita temen-temen di sana juga, itu persediaan juga, saya memiliki wawancara dengan Dirut Sulianti Saroso semalam itu hanya dua minggu kesediaannya itu lagi, itu baru di RS Sulianti yang top revalnya untuk infeksi," terangnya.
"Kemudian kedua RS yang non reval atau pra rujukan ini juga kadang-kadang mereka itu juga, terutama temen-temen yang di UGD. Di UGD itu kan sampai hari ini kita mengatakan bahwa setiap pasien kita bisa anggap Covid gitu, nah tentu perlakuan atau perlindungan dirinya harus menyesuaikan dengan itu," tambahnya.
Namun, persediaan di RS juga terbatas dan persediaan di luar pun juga tidak ada jika ingin membeli. "Sehingga teman-teman ini praktis merubahnya itu dengan yang biasanya setiap pasien itu adalah satu misalnya apa namanya terus diganti dibuang, ini satu shift digunakan, gitu juga di kamar operasi har ini. Satu shift digunakan, harusnya setiap pasien itu diganti begitu," katanya.
Terlebih, apabila ada perawat yang menggunakan jas hujan untuk melindungi dirinya yang belum tentu sesuai dengan SOP yang ada. "Bahkan di kesehatan enggak bisa seperti tidak ada rotan akar pun jadi. Karena ada standar, bisa aja jas hujan sama-sama dari plastik, tapi ada plastik yang bisa ditembus virus, karena itu tidak standarisasi," ujarnya.
"Nah, sebenernya bila APD itu kita yakini perawat enggak terlalu khawatir untuk melaksanakan, karena prosedur-prosedur dia setelah melayani pasien, kemudian kan dia APD satu kali ganti. Kemudian dia pulang disediakan ada tempat mandi khusus, dan dia pulang dia sudah merasa aman bisa bertemu keluarga," tutupnya.
(mdk/rhm)