Rupiah anjlok, Hary Tanoesoedibjo minta pemerintah lebih tanggap
Menurutnya, kebiasaan pemerintah untuk selalu menerapkan kebijakan impor berimbas pada terpuruknya nilai rupiah.
Tokoh nasional Hary Tanoesoedibjo, mengaku prihatin dengan keadaan ekonomi Indonesia saat ini. Terlebih lagi Indonesia makin terpuruk karena nilai tukar Rupiah terhadap Dollar US kian melemah. Bahkan, pria yang akrab disapa HT ini mengatakan, nilai tukar Rupiah hampir tembus Rp 14.000.
"Saya prihatin sekali melihat keadaan Rupiah saat ini. Kenapa? Jelas dengan keadaan kondisi saat ini harga kebutuhan pokok makin mahal," kata HT kepada wartawan, Rabu (10/6).
Menurutnya pemerintah Jokowi-JK membuat beberapa kebijakan yang tidak tepat sehingga membuat keadaan ekonomi menjadi tidak pasti.
"Banyak peraturan yang tidak pasti dari mulai ketidakpastian kebijakan, ketidakpastian hukum sehingga menciptakan ketidakstabilan mata uang," jelas Hary.
Dia melanjutkan. kebiasaan pemerintah untuk selalu menerapkan kebijakan impor berimbas pada terpuruknya nilai rupiah. Karenanya, jika pemerintah tidak mengambil tindakan yang konkret maka Indonesia akan tetap terpuruk atau bahkan bisa lebih buruk.
"Harus ada solusi yang cepat untuk bisa mengembalikan nilai tukar setidaknya lebih baik dari sekarang. Kalau ada yang bilang nilai tukar rupiah anjlok tidak masalah itu bohong, bagaimana tidak masalah harga bahan pokok melonjak naik," pungkasnya.