Rusuh di Wamena, Kapolri Tuding Benny Wenda Ingin Branding Pelanggaran HAM di Papua
"Untuk membranding pelanggaran HAM di Papua, kemudian diangkat oleh negara lain pada Majelis Umum PBB. Kami garisbawahi, tidak semua warga Papua jaringan Benny, jaringan dia hanya kelompok kecil," jelas dia.
Kapolri Jendaral Tito Karnavian mengungkapkan kerusuhan di Wamena ada hubungannya dengan peristiwa di Surabaya dan Malang. Tito mengatakan gejolak di Papua tersebut digunakan oleh tokoh Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Benny Wenda untuk agenda internasional.
"Apa yang terjadi di Jawa dan Papua tersebut berkaitan. Oleh kelompok tertentu itu direncanakan karena agenda internasional, seperti Sidang Komisi Tinggi HAM PBB di Jenewa, Majelis Umum PBB dan Sidang Tahunan PBB di New York yang dimulai sejak kemarin 23 September," ujar Tito di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (24/9).
-
Siapa saja yang dituduh terlibat dalam aliran sesat bersama Ben Kasyafani? Ben Kasyafani telah dituduh terlibat dalam sekte atau perkumpulan aliran sesat, bukan hanya sendirian, tetapi juga bersama beberapa nama terkenal lainnya, termasuk aktris senior, Ida Royani.
-
Kapan M. Ali Wafa menjalankan aktivitas bertani? Dulu sebelum kampanye saya pagi hari di sini menanam-nanam dan mengurus hewan ternak seperti ini. sebagai hiburan, sebagai ekspresi untuk menghilangkan penat. Jadi ini bagian dari hobi saya,” kata Wafa, mengutip YouTube Musyafa Musa.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang memuji Wulan Guritno? Seperti biasa, foto-foto hot mama cantik satu ini pun berhasil menuai banyak pujian dari rekan sesama artis, para fans, dan juga followers-nya.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Bagaimana Ben Kasyafani dan Ida Royani terlibat dalam aliran sesat? Kabarnya, organisasi ini memiliki sistem perekrutan yang rumit, dan Ben Kasyafani serta Ida Royani disebut memiliki keterkaitan di dalamnya.
Tito menuturkan informasi tersebut diperoleh dari saksi yang diperiksa. Tujuan Benny, lanjut dia, memanfaatkan gerakan di Papua untuk memancing media internasional sebagai amunisi melaksanakan diplomasi.
"Untuk membranding pelanggaran HAM di Papua, kemudian diangkat oleh negara lain pada Majelis Umum PBB. Kami garisbawahi, tidak semua warga Papua jaringan Benny, jaringan dia hanya kelompok kecil," jelas dia.
Tito mengaku sudah memprediksi kerusuhan di Jayapura. Akhirnya bisa dicegah agar tak meluas. Kemudian, kata Tito, polisi bersama TNI dan Rektorat Universitas Cendrawasih melakukan negosiasi saat pendemo yang datang dari luar Papua membuat posko di lokasi tersebut.
"Ketika mereka berkumpul di Uncen mengajak mahasiswa Uncen untuk mogok belajar, TNI Polri dan rektorat mengimbau agar mereka kembali ke Expo Waena. Akhirnya negosiasi disepakati sekitar jam 7-9 malam. Sekitar 300 orang sepakat kembali ke tempat asal dari Uncen ke Expo Waena," jelas Tito.
Sesampainya di Expo Waena, pendemo yang semula kooperatif tiba-tiba menyerang petugas. Satu anggota TNI gugur.
"Kami melakukan penindakan, karena mereka sudah memakai senjata mematikan. Batu juga jangan dianggap remeh, itu juga mematikan. 3 Orang warga tewas dan beberapa orang diamankan," tambah dia.
Baca juga:
Kapolri: Aspirasi Politik Pakai Cara Kekerasan Tak akan Dapat Dukungan
Kapolri Jelaskan Kronologi Rusuh Wamena Dipicu Murid Salah Dengar Ucapan Guru
Perwakilan DPRD Papua dan Papua Barat Minta Pemerintah Tarik TNI dan Polri
Korban Kerusuhan Wamena Bertambah: 23 Tewas, 77 Luka-Luka
Wamena Sudah Kondusif, Bangunan Rusak dan Terbakar Segera Diperbaiki