Saat Ahok dan Anies mulai saling contek program
Saat Ahok dan Anies mulai saling contek program. Selama blusukan, dua pasangan ini juga beberapa kali menawarkan program barunya jika terpilih kembali untuk periode 2017-2022. Lucunya, ada beberapa program yang konsepnya hampir serupa. Seperti program khusus manusia lanjut usia atau lansia.
Masa kampanye putaran dua pilkada DKI Jakarta hanya tersisa beberapa pekan sebelum pemungutan suara 19 April 2017 mendatang. Dua pasangan kandidat berlomba-lomba menyampaikan visi misi agar kelak dipilih warga.
Pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, sedikit mengubah strategi kampanye mereka. Ahok, sapaan Basuki, lebih banyak kampanye tanpa diketahui jadwalnya. Sedangkan Djarot, aktif menyapa warga dengan jadwal blusukan yang sudah ditentukan.
Begitu juga dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Keduanya aktif keluar masuk kampung di Jakarta demi menyampaikan gagasan dan program mereka akan diketahui warga. Harapannya tentu tak lain adalah berbalas dukungan pada hari pencoblosan nanti.
Selama blusukan, dua pasangan ini juga beberapa kali menawarkan program barunya jika terpilih kembali untuk periode 2017-2022. Lucunya, ada beberapa program yang konsepnya hampir serupa. Seperti program khusus manusia lanjut usia atau lansia.
Pasangan Ahok-Djarot mengemas program khusus lansia dengan membuat Kartu Jakarta Lansia (KJL). Ide itu muncul setelah Djarot bertemu dengan lansia di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kartu Jakarta Lansia setiap lansia yang membutuhkan bantuan, yang seperti KJP langsung di transfer ke rekening yang bersangkutan," kata Djarot.
Dalam kartu itu akan diisikan dana seperti bantuan sosial dengan nominal Rp 600.000. Mereka pemegang KJL hanya boleh menggunakan dana untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti daging, beras, telur dan susu. Sebab kartu tujuan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga meski sudah lansia.
"Ini lah kira berbagi kebahagiaan karena kemarin kita baru saja memperingati hari kebahagiaan internasional. Tapi yang tidak mampu ya. Saya minta di data yang tidak mampu di data KTP-nya KK rumahnya di mana? Kalau perlu difoto," terangnya.
Djarot menjelaskan, rencananya program bantuan sosial untuk lansia akan langsung dimulai pada tahun ini. "Kalau misalkan punya cucu pada enggak mampu dia gak dapat KJP, cucunya otomatis dapat KJP. Sebetulnya hitungannya sama saja. Kalau beliau bersedia di panti dia juga diurusin kok. Tempat tidur kesehatan. Kalau dihitung juga hampir sama," jelas Djarot.
Ditambahkan Ahok, program tersebut sebenarnya sudah berjalan tapi belum resmi karena tak masuk dalam nomenklatur APBD DKI dan menggunakan dana operasional sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Kita sebenarnya sudah terapkan, dari dulu kan saya sudah bilang dari tahun lalu saya sudah jalankan. Tapi ini bertahap kita bantu kan pakai operasional. Tapi kalau secara ramai dan besar kita sudah gak sanggup lagi dapatkan bantuan dari CSR dan macam-macam, ya kita harus lakukan dengan APBD," kata Ahok di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, bantuan sosial tersebut akan diberikan secara transfer kepada rekening masing-masing lansia. Di mana setiap harinya mereka dijatahkan mendapatkan Rp 20.000, atau sama saja dalam sebulan Rp 600.000.
"Saya kira kalau untuk orang tua sehari punya Rp 20.000-kan lumayan. Rp 600.000 kan lumayan per bulan," terangnya.
Ahok menjelaskan, bantuan sosial ini tidak dapat digunakan secara tunai untuk menghindarkan penyalahgunaan dana bantuan tersebut.
"Tetap gesek beli, ga boleh tarik tunai. Kita takut diambil tunai dari anaknya, atau oknum. Harus gesek supaya kita tahu dia beli apa," jelasnya.
Konsep program khusus lansia juga dimiliki Anies-Sandi. Anies menjanjikan program itu direalisasi jika dia kembali terpilih. Menurut Anies, hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kartu lansia adalah pelayanannya bukan hanya dana yang dikeluarkan perbulan.
"Yang harus diperhatikan bagi lansia itu bukan hanya uangnya, tetapi kita memberikan lansia Rp 300 ribu per bulan, yang tidak kalah penting itu layanan kesehatan," kata Anies, di Jalan Rawa Sari Barat X, Selasa (21/3), Jakarta.
Anies juga mengatakan akan memeriksa secara rutin kesehatan para lansia yang menerima batuan KJL dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah warga. "Kita memastikan warga lansia itu kesehatannya terjaga dengan kita melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga mengecek secara rutin," ujarnya.
Dia menyindir ide Ahok-Djarot tersebut yang baru dikeluarkan saat masa kampanye.
"Ini agak unik ya, kalau udah kampanye ternyata hal-hal sebenarnya baik untuk warga. Karena itu saya mengingatkan pada semua lihatlah ketika memerintah pada saat itu apa langkah-langkah yang dilakukan itu. Lihat sebagai rujukan," jelas Anies.
Sebelumnya, dua pasangan ini juga memiliki program sama di bidang pemberdayaan usaha kecil yang melibatkan masyarakat. Pada awal Maret lalu, Ahok meresmikan Gedung Jakarta Creative Hub. Gedung yang menjadi wadah orang-orang muda kreatif. Gedung itu dibangun di atas tanah seluas 1.500 meter di Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ahok mengklaim partisipasi Pemprov DKI Jakarta untuk menggerakkan UMKM sebenarnya sudah digagas. Dia merasa sudah berbuat yang lebih nyata dibandingkan program OK OCE yang digagas Sandiaga Uno. Program OK OCE yang digagas Sandi bermaksud memberikan bantuan dana pelaku usaha kecil.
"OK OCE yang nyata ya itu," kata Ahok sambil berlalu di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/3).
Ahok menambahkan, program pemberdayaan UMKM milik Pemprov DKI Jakarta tersebut bermula kala menyaksikan Jakarta Fashion Week pada 2015. Sehingga tidak mungkin, lanjut Ahok, dirinya menjiplak program yang baru saja muncul dalam pesta demokrasi 2017.
"Nggak benar saya nyontek-nyontek (program) pasangan calon lain lah. Bagaimana nyontek? Kalau bilang nyontek, dia yang nyontek saya. Yang penting barangnya kita sudah jadi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/3).
Ahok mengatakan ide pembuatan Jakarta Creative Hub digagas oleh istrinya, yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah DKI, Veronica Tan.
"Waktu Jakarta Fashion Week banyak anak muda yang sudah ikut tapi tidak semua punya mesin potong (bahan), mesin jahit, komputer desain. Makanya kami langsung berpikir kenapa cuma ikut JFW udah terkenal kok nggak ada tempatnya," kata Ahok.
Sindiran Ahok langsung ditanggapi Anies. Anies kagum programnya justru malah dijiplak lawannya di Pilgub DKI.
"Alhamdulillah kalau ada yang meniru. Cukup kita bersyukur," kata Anies di kantor DPP Partai Gerindra.
Dia menilai, jika program itu ditiru artinya memang cukup baik dan tepat untuk diterapkan. "Kalau ada yang meniru ini pengakuan otentik. Kita merasa bangga," katanya.
Sejurus kemudian, Ahok yang dituding Anies meniru, berdalih pembuatan Jakarta Creative Hub sudah lama dia gagas. Ide membuat Jakarta Creative Hub, kata Ahok, salah satunya datang dari mahasiswa.
"Mana? Ini yang bangun siapa? Siapa yang bangun duluan? Ini OK OCE sesungguhnya," dalih Ahok sambil tertawa.
Sandi menimpali masyarakat bisa menilai manfaat dari program Oke Oce cetusannya. "Kalau saya tentunya menghargai apa yang diucapkan oleh Pak Basuki. Teman-teman ataupun warga masyarakat bisa menilai sendiri sudah 5.000 lebih peserta Oke Oce yang merasakan manfaatnya mengikuti programnya," kata Sandi.
Baca juga:
Didukung relawan Muhammadiyah DKI, Anies ingatkan kecurangan Pilkada
Anies juga mau buat program untuk lansia, sebulan dapat Rp 300 ribu
Kampanye ke Jakpus, Sandi dipeluk eks pesepakbola berbaju Teman Ahok
Anies sesumbar bakal bangun semangat gotong royong lewat Oke Oce
Kampanye di Petamburan, Djarot janjikan Kartu Jakarta Lansia
Pakar Hukum Tata Negara: Peraturan KPU DKI Nomor 49 sah
Anies Baswedan: Kami tidak pakai dan bayar buzzer
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.