Ahok Bicara Wacana Duet dengan Anies: Sangat Menarik jika Bisa
Ahok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Wacana menjodohkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama sempat ramai jadi perbincangan. Namun duet itu perlahan meredup setelah Anies mengantongi dukungan dari NasDem, PKB dan PKS.
Ahok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies. Dia menilai duet Anies-Ahok sangat menarik meskipun tidak akan terjadi karena terbentur dengan aturan.
Dalam pasal 7 huruf o Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada soal syarat pencalonan, tercantum larangan Mantan Gubernur mencalonkan diri sebagai wakil gubernur.
"Secara undang-undang tidak memungkinkan. (Tapi kalau itu terjadi) Sangat menarik jika bisa (duet dengan Anies)," kata Ahok saat dihubungi, Minggu (28/7).
Oleh sebab itu, Ahok mengaku apabila persoalan siapa wakilnya ketika dia berpasangan dengan Anies akan menjadi hal yang menarik. Sebab, keduanya tidak ada yang memenuhi aturan yang berlaku.
"Menarik karena siapa yang jadi wakilnya," tutup Ahok.
Diketahui, Ahok pernah menjabat gubernur DKI Jakarta pada 2014 hingga 2017. Dia menggantikan Joko Widodo yang melepas jabatan gubernur karena terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2014. Sementara itu, Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2017 hingga 2022.
Hasil Survei
Hasil Survei Indikator menunjukkan duet Anies-Ahok di Pilkada Jakarta, bakal mendulang suara signifikan. Dalam simulasi dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub-Cawagub), duet Anies-Ahok mengantongi 57,9 persen dukungan.
Sedangkan duet Ridwan Kamil-Budisatrio Djiwandono mengantongi 32,6 persen. Sisanya 9,5 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Kondisi yang hampir sama juga terlihat ketika duet Anies-Ahok berhadapan dengan Ridwan Kamil-Ahmad Syaikhu. Anies-Ahok mengantongi 58,1 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Syaikhu 32,7 persen.
Masih dengan simulasi dua pasangan, Anies-Ahok juga unggul jika berhadapan dengan Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep. Anies-Ahok unggul dengan perolehan skor 58,2 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Kaesang 32,7 persen.
Sebagai informasi, Populasi survei adalah semua WNI di daerah Jakarta yang punya hak pilih, jumlah sampel 800 orang. Penarikan sampel menggunakan metode miltistage random sampling.
Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden, memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.