Saat Jenderal Bintang Dua Bikin Grogi Hasan, Pemudik Tujuan Kuningan Gunakan Bajaj
Pria berperawakan brewok itu nampak tersenyum antara senang dan gugup, ketika kendaraan bajajnya disambangi Karyoto untuk sekedar berdialog dan mengasih imbauan.
Hasanuddin (65) warga Jakarta Utara terlihat gugup ketika disapa Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto ketika beristirahat posko pelayanan kesehatan Polres Bekasi, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/4).
Pria berperawakan brewok itu nampak tersenyum antara senang dan gugup, ketika kendaraan bajajnya disambangi Karyoto untuk sekedar berdialog dan memberikan imbauan.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa itu Kuah Pliek U? Di Aceh terdapat satu kuliner yang cukup populer dan sudah menjadi identitas masyarakat yaitu Kuah Pliek U, atau biasa disebut dengan Patarana atau Gulai Patarana. Sajian ini terbuat dari kelapa yang sudah diperam hingga membusuk.
"Harusnya kalau ini (mudik) jangan naik bajaj lah, mending naik mobil umum (bus)," kata Karyoto yang dibalas senyum oleh Hasanuddin.
Selama perbincangan santai, Karyoto turut mengimbau Hasanuddin agar berhati-hati selama perjalanan. Dengan menanyakan kesiapan mulai mesin sampai ban cadangan.
"Saya khawatir kalau terjadi apa-apa, kalau ban nya ini ada berapa?" tanya Karyoto.
"Sudah bawa dua pak," ucap Hasanuddin.
Di tengah perbincangan itu, Karyoto pun tak lupa memberikan solusi kepada Hasanudin untuk menawarkan tiket mudik gratis yang setiap tahun diselenggarakan Polda Metro Jaya.
"Kalau suatu saat mudik naik bis gratis mau enggak?" kata Jenderal Bintang Dua tersebut.
"Mau dong," saut Hasanudin.
Usai berbincang dengan Karyoto, kepada awak media Hasanudin menceritakan alasannya mudik menggunakan bajaj sudah ia lakoni sejak 2015 atau 8 tahun silam. Ia khawatir bila kendaraan kesayangannya itu akan digondol maling jika ditinggal.
"Karenakan ini bajaj pribadi. Kalo ditinggal di sana takut ilang. Jadi dibawa saja sekalian. Jadinya setiap tahun saya pulang mudik dari tahun 2015 saya pakai bajaj," ucapnya.
Biaya yang lebih ekonomis, juga menjadi salah satu alasan Hasan melakoni perjalanan mudik menggunakan bajaj. Ia merinci, satu kali perjalanan Jakarta-Kuningan menghabiskan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 15 liter atau setara dengan Rp150.000.
Kemudian, biaya lainnya adalah untuk servis bajaj, seperti ganti oli, periksa mesin dan kampas rem."Ke kuningan, bensinnya 15 liter. Ganti oli, periksa mesin. Servis dulu. Cek rem. Pokoknya serba bagus dah," ujarnya.
(mdk/rhm)