Saat Jokowi Payungi Pemuka Adat Bali di Tengah Guyuran Hujan
Momen Jokowi memayungi Bendesa tersebut berawal saat Gedearse berteriak saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan sambutan. Sontak, terikan tersebut membuat Jokowi berhenti berpidato sejenak.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi atau simakrama dengan tokoh adat dan masyarakat Bali. Kendati hujan lebat mengguyur, Jokowi tetap bertemu dengan masyarakat.
Acara simakrama itu berlangsung di Taman Werdhi Budaya Art Centre Kota Denpasar Bali, Jumat 22 Maret 2019 malam. Meski gerimis, ribuan warga Bali tetap antusias datang untuk bertemu dan bertatap muka dengan Jokowi. Bahkan, Jokowi tak segan memayungi salah satu Bendesa atau tokoh adat Bali bernama Nyoman Gedearse.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Momen Jokowi memayungi Bendesa tersebut berawal saat Gedearse berteriak saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan sambutan. Sontak, teriakan tersebut membuat Jokowi berhenti berpidato sejenak.
"Ya Jokowi memang hebat," teriak Gedearse menyela pidato Jokowi.
Jokowi yang mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan udeng, ikat kepala, dan saput lalu meminta Gedearse maju ke atas panggung.
"Siapa tadi yang ngomong, maju. Teriak-tetiak suruh maju," ucap Jokowi.
Gedearse yang duduk di barisan belakang itu pun langsung bergegas maju ke panggung. Jokowi lantas meminta Gedearse untuk memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Nyoman Gedearse, tolong catat semua. Saya bekerja selaku Bendesa Adat," kata Gedearse disambut tawa masyarakat yang hadir.
Dia mengaku senang dapat langsung bertatap muka dengan Jokowi. Mantan Walikota Solo itu kemudian meminta pandangan Gedearse tentang masa depan Indonesia.
"Seperti sudah dikatakan Pak Jokowi tadi, NKRI harga mati. Bagaimana kita harus bersatu dalam bentuk menjunjung tinggi dari segi kebhinekaan," kata Gedearsa.
Saat Gedearse bicara, hujan deras tiba-tiba mengguyur lokasi acara. Dialog antara Jokowi dan Gedearse tetap berlanjut. Ajudan Jokowi kemudian datang membawa payung. Jokowi membuka payung tersebut dan memayungi dirinya berdua dengan Gederase.
"Sudah diteruskan," tutur Jokowi sambil memayungi.
Gedearsa lantas menyatakan jika ingin menjaga keutuhan Indonesia, maka pilih Jokowi dalam Pilpres 2019. Sambil tertawa, Jokowi mengingatkan bahwa acara malam itu bukan sebuah kampanye.
"Hati-hati malam ini bukan kampanye loh. Saya enggak kampanye. Tapi kalau bapak silakan," ujarnya..
Dialog Gedearsa dengan Jokowi berlanjut tentang peran desa adat menjadi benteng kebudayaan Pulau Dewata. Hujan belum juga reda. Jokowi bergantian berbicara masih sembari memegang payung.
Di sela-sela pembicaraan, Gedearse mengambil payung hitam yang digenggam Jokowi. Gedearsa yang kini bergantian memayungi Kepala Negara.
"Gantian-gantian. Tadi juga bapak sudah saya payungi. Payungi gantian," kata Jokowi yang disambut tawa masyarakat.
Jokowi meminta masyarakat untuk terus menjaga kelestarian budaya Bali. Dia menuturkan bahwa Bali memiliki adat istiadat, seni dan budaya yang menjadi aset masyarakat setempat dan juga bangsa Indoensia.
"Bali dikenal dikagumi seluruh dunia karena budayanya. Budaya yang hidup berkembang di desa-desa," pungkasnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi: Saya Kadang-kadang Error, Mohon Maaf
Resmikan Pasar Badung, Jokowi Minta Jangan Sampai Bau dan Kotor
Presiden Jokowi Puji Arsitektur Pasar Badung Paling Bagus
Tiba di Bali, Jokowi Diserbu Ribuan Warga
Relawan di Jatim Diingatkan Tak Catut Nama Jokowi Hanya Demi Tarik Massa
BPN Prabowo Soal Jokowi Bertemu Atta Halilintar: Masyarakat Capek dengan Gitu-Gitu
Rommy Seret Nama Khofifah, BPN Prihatin Orang Sekitar Jokowi Banyak Kasus