Sadapan telepon diperdengarkan, Bos Parna Raya kukuh tak mengaku
"Itu mirip suara saya pak. Tapi bukan saya," kata Artha di persidangan Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan Direktur Utama PT Surya Parna Niaga, Artha Meris Simbolon, tetap menyangkal rekaman percakapan telepon dirinya dengan Deviardi, orang dekat dan pelatih golf mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, hasil sadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pembicaraan itu, Artha dan Ardi, sapaan Deviardi, membicarakan soal penurunan harga bahan baku amoniak dan meminta persetujuan Rudi.
Dalam rekaman itu, Ardi terdengar menghubungi Artha terlebih dulu. Dia mengutarakan keinginan supaya harga bahan baku amoniak buat PT KPI bisa diturunkan dengan persetujuan Rudi. Setelah diperdengarkan rekaman itu, Jaksa Riyono meminta penjelasan dari Artha.
"Saudara kenal dengan suara dalam rekaman itu?," tanya Jaksa Riyono dalam sidang Rudi dan Deviardi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (11/2).
"Itu mirip suara saya pak. Tapi bukan saya," kata Artha.
Namun, Jaksa Riyono tidak yakin dengan jawaban Meris. Dia lantas menanyakan soal nomor telepon yang digunakan.
"Tapi nomor teleponnya Anda tahu?," selidik Jaksa Riyono.
"Itu nomor saya," ujar Meris dengan nada datar.
Bahkan, hingga empat rekaman hasil sadapan antara keduanya diperdengarkan, Meris tetap menyangkal.