Said Abdullah: Arah Politik PDIP Tidak Ditentukan Lewat Pertemuan Megawati-Prabowo
Banyak spekulasi bermunculan setelah wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Banyak spekulasi bermunculan setelah wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Di antaranya menyebutkan PDIP memberikan sinyal akan bergabung ke dalam koalisi pendukung Prabowo.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, membantah hal tersebut dengan tegas. Said mengatakan pertemuan Megawati dengan Prabowo adalah pertemuan dua tokoh bangsa yang akan membicarakan bangsa Indonesia secara umum. Said menyebut pertemuan tersebut bukan untuk menentukan arah politik PDIP lima tahun ke depan.
- PDIP Tak Persoalkan Parlemen Didominasi Pendukung Prabowo
- Said Abdullah: Jangan Simpulkan Pertemuan Megawati-Prabowo Sinyal PDIP Bergabung
- Prabowo dan Megawati Diyakini Bakal Bertemu, Sinyal PDIP Merapat ke Pemerintahan Selanjutnya?
- Said Abdullah Sebut PDIP Pertimbangkan Usulan Gabung Koalisi Prabowo
“Dulu diharapkan kedua tokoh ini bertemu, ketika dua tokoh bangsa ini bertemu akan bicara visi ke depan bagaimana membangun Indonesia. “Visi sama tidak harus kami di dalam atau tidak haram kami di luar. Kan begitu. Jangan kemudian karena bertemu wah berarti, tidak ke situ," kata Said Abdullah di Gedung DPR, belum lama ini.
Said menegaskan PDIP sudah siap bila nanti selama lima tahun pemerintahan Prabowo akan berada di luar. Karena menurut Said berada di luar bukan berarti tidak memberikan kontribusi buat pemerintah. Justru ketika di luar kata dia PDIP dapat memberikan kritik yang membangun untuk kebaikan pemerintah dan negara.
Sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif 2024, PDIP diketahui akan memiliki kursi yang dominan di DPR RI. Sehingga lanjut Said, PDIP dapat bermitra dengan pemerintah dalam banyak hal.
“Karena fungsi DPR pertama pengawasan, legislasi, anggaran. Kalau kami melakukan kritik konstruktif bukannya dibutuhkan pemerintah. Pemerintah mana yang tidak membutuhkan kritik konstruktif? Bukan kritik asal kritik, bukan kritik asal menghantam tapi kritik konstruktif yang memberikan jalan keluar. Setidaknya ada alternatif," ujar Said.
Reporter: Febrian Fachri