Said Aqil Siradj sebut kisruh Muktamar NU tidak bisa dimaklumi
"Bahkan di running teks televisi Muktamar NU ricuh dan Muktamar Muhammadiyah teduh."
Muktamar NU ke-33 sempat kisruh lantaran perbedaan pendapat antar para kiai terkait mekanisme pemilihan rais aam atau ketua umum PBNU. Kekisruhan berakhir setelah Rais Aam Syuriah atau Ketua Dewan Pembina PBNU KH Musthofa Bisri turun tangan. Menanggapi hal itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menuding yang membuat kekisruhan bukan para rois syuriah.
"Yang semalam berteriak itu bukan rois syuriah, entah siapa lah. Tema yang dibahas adalah pasal 19 tentang pemilihan rois aam. Saya yakin rois tidak seperti itu akhlaknya, dan sekali lagi saya yakin masih komitmen dengan akhlakul karimah (berakhlak yang baik)," kata Said Aqil saat memberikan keterangan pers di media center Muktamar NU, Jombang, Senin malam (3/8).
Ketua PBNU mengaku merasa malu atas kegaduhan tersebut. Padahal intinya adalah di pasal 19 yakni pro kontra sistem pemilihan antara ahwa dan voting.
"Yang menjadikan kita malu, muktamar terjadi kegaduhan yang tidak bisa dimaklumi. Bahkan di-running teks televisi Muktamar NU ricuh dan Muktamar Muhammadiyah teduh. Bahkan saya banyak dapat sms dari para pejabat negara tentang kegaduhan tersebut," tambah Said Aqil.
Diterangkan Said Aqil, sebelum rois aam menenangkan para muktamirin, pada malamnya diadakan rapat gabungan Mustasyar (penasehat) PBNU, rois syuriah PBNU, PWNU, kiai sepuh non struktural antara lain KH Anwar Masyaur, Kiai Nawawi Sidogiri dan KH Nurul Huda Djazuli untuk mencari jalan keluar permasalahan.
"Dari pasal 19 yang menjadi perdebatan soal pemilihan rois aam, nanti akan ada forum rois syuriah PCNU, PWNU DAN PBNU yang diharapkan akan ada putusan yang menyejukkan bagaimana sistem pemilihan rois aam dengan damai dan tentram. Kapan pelaksanaannya insya Allah akan segera ada putusan," tambah Said.
Ketua PBNU yang terpilih pada Muktamar NU ke-32 di Makassar ini, juga meyakini bahwa forum rois syuriah nanti akan bermartabat dengan menjaga akhlakul karimah dan kesantunan.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Rois Aam KH Musthofa Bisri yang menyampaikan pengarahan sehingga tata tertib bisa selesai," pungkas Said Aqil.