Sambut HUT RI, puluhan siswa di Sukoharjo cuci bendera raksasa
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memupuk rasa cita Tanah Air kepada siswa.
Puluhan siswa anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) mencuci bendera merah putih raksasa berukuran 16x18 meter, di Alun Alun Satya Nagara, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memupuk rasa cita Tanah Air, kepada siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Salah satu pembina Paskibra Sukoharjo, Iptu Maryana mengatakan mencuci bendera raksasa yang melibatkan 80 siswa itu mempunyai makna untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air sejak dini. Selain itu juga untuk memupuk rasa kebersamaan, kerja sama dan kegotongroyongan.
"Ini agenda rutin kami setiap tahun. Mereka sudah kita berikan pembinaan mental maupun fisik. Ditambah dengan berbagai materi tentang cinta NKRI. Dengan pembinaan tersebut, diharapkan dapat tertanam di jiwa mereka rasa cinta Tanah Air dan ditularkan kepada generasi penerusnya," katanya, Jumat (2/8).
Menurutnya, acara ini paling tidak diharapkan mampu meminimalisasi lunturnya rasa nasionalisme di sebagian kalangan generasi muda. Karena dia mengaku melihat degradasi rasa nasionalisme itu di berbagai daerah.
Pemrakarsa acara, A Bimo Wijanarko mengatakan selain untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air, kegiatan juga dimaksudkan untuk menyambut peringatan hari kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang.
Acara pencucian bendera sendiri berlangsung lancar. Sebelum dicuci, bendera raksasa dibawa 80 siswa anggota Paskibra berkeliling menuju ke Alun Alun. Puluhan siswa dipandu pembina dari kepolisian dan TNI, membentuk formasi saling berhadap-hadapan satu dengan lainnya bersiap mencuci bendera. Paskibra putra yang jongkok sambil menyangga bendera. Sedangkan Paskibra putri juga berbaris rapi berhadapan dengan Paskibra putra sambil membawa gayung dan air ember.
Setelah mendengar aba-aba dari pembina, Paskibra putri serentak mengguyur gulungan bendera tersebut dengan air. Usai dicuci bendera raksasa dibentangkan hingga kering, sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Setelah kering bendera kembali dilipat, seperti semula.