Sandiaga Ngaku Banyak Yang Tak Kenal di Daerah, Butuh Dana Untuk Poster
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan dana kampanye guna kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 31,7 miliar.
Calon Wakil Presiden Nomor urut 2, Sandiaga Uno mengaku masih kekurangan dana untuk sektor alat peraga kampanye. Sekitar lima bulan menjelang pencoblosan, namanya masih belum dikenal di sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan saat ditemui usai meresmikan posko Komunitas Teman Sandi di Pasteur, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres ini mengakui penggalangan dana banyak terkendala. Salah satu penyebabnya adalah belum ada donatur dari dunia usaha besar yang memberikan support kepadanya.
"Iya ini problem di pedesaan itu gak ada poster kami. Banyak yang ngadu di pelosok gak ada. Saya ini lagi pontang panting nyariin karena gak bisa," katanya.
"Masih banyak yang belum kenal saya. Saya butuh poster di daerah-daerah. Kalau ada uang lebih akan fokus untuk cetak APK," tambahnya.
Menurutnya, alokasi untuk alat peraga kampanye bisa menghabiskan sampai 30 persen dari total biaya sosialisasi di masa kampanye. Anggaran terpisah pun harus diaiapkan untuk distribusinya.
Selama sisa kampanye berjalan, Sandiaga Uno mengaku akan menghitung ulang penggunaan anggaran yang ada. Meski tidak menyebut angka secara pasti, namun pola paket hemat yang digunakan dalam keikutsertaannya dalam Pilpres 2019, akan berubah menjadi paket hemat sekali (sangat hemat).
"Tinggal lima bulan (menjelang pemilihan), pontang-panting nyari. Ini lagi dihitung lagi. Bendahara saya akan panggil dan dihitung kembali," terangnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan dana kampanye guna kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 31,7 miliar.
Dana tersebut digunakan sejak 23 September sampai 22 Oktober 2018 untuk kampanye. Dana terbesar disumbangkan dari cawapres Sandiaga Uno sebesar Rp 25,567,238,239.
Kedua, dari Prabowo Subianto sebanyak Rp 3,761,439,000 . Kemudian partai Gerindra menyumbang Rp 1,389,942,500 miliar. Lalu suntikan dari perorangan sebanyak Rp 10,050,000 dan kelompok Rp 2,570,000.
BPN juga merinci total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 16,927,997,796. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp 1,838,907,221, pertemuan terbatas Rp 14,225,764, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilihan dan peraturan perundangan sebesar Rp 14,703,161,700, serta operasional lain lain senilai Rp 283,778,657.
Dana kampanye juga dikeluarkan untuk pengeluaran dana modal dengan total biaya Rp 87,894,454, pembelian peralatan Rp 37,894,454, dan pengeluaran modal lain-lain Rp 50.000.000.
Dalam kesempatan itu pun, Sandiaga mencoba untuk meluruskan spekulasi yang berkembang terkait pemasangan poster bergambar Joko Widodo dengan pakaian raja. Sejumlah politisi, khususnya dari kubu Joko Widodo menganggap hal itu dibuat oleh tim lawan dengan tujuan menjatuhkan citra.
"Kenyataan aja ya. Poster sendiri aja kita gak bisa cetak apalagi poster orang lain. Kita gak punya dana sama sekali. Tanggal 20 ke atas kita kesulitan dana, kita secara ofisial akan ngomong kita kesulitan dana.
"kita perlunya poster kami bukan orang lain. Daripada black kampanye seperti itu," ucapnya.
Baca juga:
Sebut Indonesia Masuk 4 Besar Dunia di 2045, Sandi Ajak Milenial Jadi Pengusaha
Ketum PAN: Kita Pilih Prabowo-Sandi Karena RI Butuh Pemimpin Kuat & Tegas
Wakafkan Sandiaga, Gerindra Ingin Partai Koalisi Dapat Coattail Effect
Soal Langkahi Makam, Ma'ruf Amin Bilang Petinggi NU Maafkan Sandiaga
Gerindra Nilai Sandiaga Lebih Cocok Disebut Santri Dibanding Jokowi
Santap Mi Celor, Sandiaga Sebut Denyut Ekonomi Masyarakat Ada di Kuliner