Sandiaga pakai sepatu kets: Biar enggak dibilang norak atau bukan gubernur zaman now
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengenakan sepatu kets dalam menjalankan kegiatannya sejak kemarin. Sandi mengaku memiliki alasan mengapa mengenakan sepatu kets dalam bekerja sebagai pemimpin DKI.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengenakan sepatu kets dalam menjalankan kegiatannya sejak kemarin. Sandi mengaku memiliki alasan mengapa mengenakan sepatu kets dalam bekerja sebagai pemimpin DKI.
"Biar kita relevan kalau enggak yang milenial bilang 'ah norak, atau bukan gubernur zaman now," ujar Sandi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (18/10).
Alasan lain Sandi adalah mengenakan sepatu kets lebih nyaman daripada pantofel. Menurutnya, sepatu kets lebih fleksibel sehingga memudahkan untuk mobilitas.
"Kita akan berlari jadi butuh sepatu yang bisa flekisbel untuk menopang mobilisasi kita," jelasnya.
Sandi mengakui tidak tahu soal pergub yang mengatur pakaian dinas harian (PDH). Dia minta diskresi sampai menemukan pantofel yang cocok.
"Saya minta diskresi dulu sembari mencari pantofel yang cocok," ucapnya.
Sampai hari-hari ke depan, Sandi mengatakan akan terus menggunakan kets hitam keluaran binaan UMKM OK OCE tersebut. Dia malah ingin ada UMKM berinovasi membuat pantofel untuk sepatu lari.
"Insya Allah diteruskan kecuali ada teman-teman OK OCE ada sepatu pantofel buat berlari," katanya.
Diketahui, seharusnya, pejabat pemprov wajib memakai sepatu pantofel formal. Di hari pertama kerja mengenakan PDH, Sandi juga tak menggunakan ikat pinggang. Padahal, hal itu tertuang dalam Pergub DKI No. 23 tahun 2016 tentang pakaian dinas. Pergub itu turunan aturan Menteri Dalam Negeri No. 6 tahun 2016.
Bagian kedua pasal tiga menyebutkan bahwa penggunaan PDH harus dilengkapi dengan ikat pinggang nilon hitam dengan lambang Jaya Raya berwarna kuning. Selain itu, pengguna PDH wajib mengenakan kaos kaki hitam dan sepatu hitam dengan model pantofel.