Serahkan Jam Tangan hingga Sepatu ke Simpatisan PPP, Sandiaga Uno Terpaksa Nyeker di Malang
Ketua Bappilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat memberikan sambutan di depan simpatisan partainya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat memberikan sambutan di depan simpatisan partainya.
Serahkan Jam Tangan hingga Sepatu ke Simpatisan PPP, Sandiaga Uno Terpaksa Nyeker di Malang
Sandiaga tidak mengenakan sepatu karena dia telah menyerahkannya kepada simpatisan yang bersedia maju berdialog dengannya. Tak cuma sepatu, dia juga memberikan songkok, rompi, jam tangan yang dikenakannya.
Sandiaga tampak botak dan tanpa alas kaki hingga menyelesaikan sambutannya di acara Temu Kader dan Pelatihan Coffe Latte Art, Handpainting dan Expo UMKM di NK Cafe Malang.
Awalnya Sandiaga mencari pemilih muda, tetapi kemudian seorang bapak-bapak maju. Saat mengakhiri dialog, Sandiaga menawarkan songkok hitam yang dikenakannya.
Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2018 itu kemudian mengajak emak-emak penjual tahu campur untuk maju. Seperti simpatisan sebelumnya, Sandiaga berdialog tentang kondisi ekonomi yang tengah dihadapi saat ini. Seusai berdialog, Sandiaga kemudian menawarkan dan menyerahkan rompi bergambar PPP yang dikenakannya.
Berikutnya, Sandiaga memanggil seorang pemilih muda dan berdialog tentang harapannya jika nantinya caleg PPP terpilih dan Capres Ganjar Pranowo menang Pilpres 2024.
Seusai dialog, Sandiaga menawarkan gelang atau jam tangan. Seketika remaja tersebut memilih jam tangan. Sandiaga langsung mengenakan jam itu di tangan simpatisannya.
Tidak cukup sampai di situ, seorang emak-emak mengacungkan tangan ingin maju. Sandiaga pun meminta perempuan tersebut maju ke depan.
Sandiaga memberikan pertanyaan tentang lokasi tempat tinggal orang tuannya selama tinggal di Kota Malang. Tetapi perempuan tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Dia tidak pernah tahu kalau orang tua Sandiaga pernah tinggal di Kota Malang.
"Ibu saya tinggal di situ, Jalan Merapi selama tinggal di Kota Malang. Bapak saya di Jalan Dempo Kota Malang, saya sih tidak pernah tinggal di Malang. Karena mereka bertemu di Bandung, waktu di Malang dua-dua tidak bertemu. Saya dilahirkan di Sumatera, Riau."
Sandiaga Uno.
Kendati demikian, perempuan tersebut melirik sepatu yang dikenakan Sandiaga. Perempuan tersebut meminta sepatu itu untuk anaknya yang di pondok.
"Saya ngefans banget sama Bapak Sandiaga Uno. Saya pernah ngejar banget sampai foto bersama di Surabaya. Pas tadi lihat, diminta pilih, kenapa nggak sepatunya sih untuk kenang-kenangan dari abah," ungkap Evin Mulyasari seusai acara.
Evin mengaku senang mendapatkan produk dalam negeri yang pernah dikenakan Sandiaga. Baginya bukan harga sepatu, tetapi sejarah pemakainya yang menurutnya sangat menginspirasi.