Sandiaga Sebut Revisi Amdal Proyek Taman Nasional Komodo akan Dikirim ke UNESCO
Revisi amdal akan Taman Nasional Komodo berkaitan dengan kaidah International Union for Conservation of Nature.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penyusunan analisis dampak lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan Taman Nasional (TN) Komodo akan dikirimkan secepatnya ke Unesco.
“Sekarang kita sangat push (revisi amdal) dengan ketelitian yang sangat ekstra. Don’t worry, kita utamakan keberlanjutan lingkungan dan konservasi,” ujar dia dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara daring, Jakarta dilansir Antara, Senin (9/8).
-
Di mana lokasi Taman Nasional Komodo yang menjadi warisan UNESCO? Dilansir dari bigkomodo.com, Taman Nasional Komodo yang berlokasi di Labuan Bajo diakui sebagai salah satu warisan UNESCO. Lebih tepatnya untuk Pulau Komodo dan Padar yang menjadi habitat hewan langka Komodo.
-
Apa saja yang ditawarkan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang membuat upacara di Pulau Komodo jadi unik? Mengadakan upacara di sini memberikan pengalaman yang luar biasa, karena Anda bisa merayakan semangat persatuan dan kemerdekaan di tengah-tengah keanekaragaman hayati yang unik.
-
Kapan Geopark Wonogiri ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO? Sejak 19 September 2015, Geopark Wonogiri masuk sebagai salah satu warisan dunia UNESCO.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Apa keunikan yang dimiliki Pantai Pink di Pulau Komodo? Pantai Pink, yang terletak di Pulau Komodo, Indonesia, adalah sebuah pantai yang unik dan menakjubkan karena pasirnya berwarna pink. Pasir pink ini terbentuk dari butiran karang merah yang mencampur dengan pasir putih tradisional, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Revisi amdal akan berkaitan dengan kaidah International Union for Conservation of Nature. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Unesco memberikan batas waktu revisi amdal hingga 1 Februari 2022, sehingga ada beberapa bulan untuk memberikan klarifikasi dan meluruskan berita ke World Heritage Center.
Sandiaga menjelaskan bahwa dirinya telah memperoleh informasi dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, bahwa revisi amdal akan lebih cepat selesai diberikan kepada Unesco dari waktu yang telah ditentukan. Dengan itu, revisi dapat dikaji oleh sebelum sidang WHC ke-45 pada 2022 mendatang.
“Fokus kita menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dalam konsep Intergrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo bersama kementrian/lembaga terkait,” terang dia.
Dalam pertemuan ini, Sandiaga juga menegaskan bahwa Kemenparekraf dan lintas kementerian lainnya terus berkoordinasi untuk memastikan penataan sarana dan prasarana di zona pemanfaatan TN Komodo tak menimbulkan dapat negatif terhadap Outstanding Universal Value. Hal ini didasari kajian KLHK terkait penyempurnaan environmental impact assessment.
Adapun tujuan pembangunan di TN Komodo adalah untuk menggantikan sarana-prasarana yang sudah tidak layak dengan sarana-prasana yang berstandar internasional.
“Waktu kita berkunjung di TN komodo, kita melihat banyak fasiltas yang perlu diperbaiki karena berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan,” ungkap Sandi.
Mengenai evaluasi dari Unesco, pihaknya telah menyampaikan terkait permintaan tentang informasi secara detail tentang pengembangan ITMP agar tak menimbulkan dampak negatif terhadap Taman Nasional Komodo.
ITMP ini dirancang dengan mempertimbangkan potensi pasar yang ada, bukan hanya dari segi jumlah, namun lebih kepada kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Pihaknya juga akan memaksimalkan budaya dan konten lokal yang otentik.
Selain itu, masyarakat juga akan dilibatkan untuk merasakan dampak perekonomian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Baca juga:
BTNK Pastikan Tak Ada Komodo di Lokasi Sabana Laju Pemali yang Terbakar
Unesco Minta Proyek di TN Komodo Dihentikan, Ini Tanggapan Gubernur Viktor
Pemasangan Chip Komodo di Taman Nasional Komodo Capai 1.200 Ekor
Wisata Pulau Komodo dan Sekitarnya, Sajikan Panorama Alam Eksotis dan Manjakan Mata
Menjelajahi Pulau Padar yang Menawan di Taman Nasional Komodo