Menparekraf Beberkan Penyebab Kota Depok Gagal Jadi Kota Kreatif Versi Unesco
Masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi agar Depok berhasil masuk dalam UNESCO Creative City Network.
Masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi agar Depok berhasil masuk dalam UNESCO Creative City Network.
Menparekraf Beberkan Penyebab Kota Depok Gagal Jadi Kota Kreatif Versi Unesco
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tahun ini Kota Depok belum berhasil masuk menjadi UNESCO Creative City Network. Pasalnya masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi agar Depok berhasil masuk dalam UNESCO Creative City Network.
"Saya menyampaikan semangat karena memang tahun ini Kota Depok belum berhasil masuk menjadi UNESCO Creative City Network. Yang perlu ditingkatkan adalah penguatan proposal, itu memang harus diperkuat dari beberapa aspek,” kata Sandiaga usai acara Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan Wisata Minat Khusus' di Depok, Minggu (17/12).
Dikatakan Sandiaga, masuknya Kota Depok dalam nominasi adalah sebuah kejutan. Bahkan Depok masuk ke dua besar dengan Kota Surakarta yang sudah tiga kali mencoba diajukan. Namun Depok baru sekali diajukan langsung masuk nominasi.
“Jadi kita juga pada saat itu sangat kagum dan saya waktu itu ingin menggunakan momentum, tapi karena terbatas satu negara hanya satu, akhirnya Kota Depok, namun belum berhasil,” ujarnya.
Kendati demikian tahun depan Depok masih bisa diajukan kembali untuk masuk dalam UNESCO Creative City Network. Sandi mengaku yakin Depok bisa menjadi kota kreatif dunia.
“Tapi tahun depan saya memberikan semangat dan harapan agar diajukan kembali dengan kolaborasi yang lebih erat dengan kami di Kemenparekraf dan kami akan menyediakan sumber daya yang lebih besar. Tahun depan karena sudah melalui pengalaman saya sangat yakin Kota Depok bisa menjadi peluang menjadi kota kreatif dunia,” tukasnya.
Sandi juga meminta Pemerintah Kota Depok untuk memperhatikan situs bersejarah yang ada di wilayahnya dengan membuat paket wisata. Sehingga dapat dibuat paket wisata di Depok dan menjadi tujuan wisata.
“Orang mau ke Depok untuk wisata kuliner dan wisata belanja, ketika situs-situs tersebut dilengkapi dengan kuliner dan tempat perbelanjaan akan menghidupkan situs tersebut. Apalagi kalau ada pusat oleh-oleh,” ungkap Sandiaga.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Kadisporyata) Kota Depok Eko Herwiyanto menuturkan, pihaknya sudah menetapkan beberapa situs menjadi cagar budaya. Setidaknya ada 15 Surat Keputusan (SK) Wali Kota Depok yang telah dikeluarkan untuk situs sebagai cagar budaya.
“Misalnya area Jalan Pemuda Depok Lama, banyak yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Mudah-mudahan bisa kita sinergikan dengan pengembangan pariwisatanya. Termasuk gedung bekas Rumah Sakit Harapan. Kita akan kerjasama dengan stakeholder terkaitnya untuk pemeliharaan dan sebagainya,” kata Sandiaga.
Sandiaga menyebut, Depok memiliki peninggalan sejarah yang jejak histori yang bisa kembangkan. Misalnya, sekolah tua, gereja tua, YLCC (Yayasan Lembaga Cornelis Castelein).
“Ini menjadi bagian sejarah terbentuknya Kota Depok dari masa lalu yang layak kita kembangkan,” pungkasnya.