Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya
Penilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.
Penilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.
Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya
Dua desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masuk 15 besar untuk kategori berbeda dalam ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2023. Lomba itu diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
-
Apa keunggulan Desa Wisata Nusa? Keunggulan dari desa wisata ini adalah pengunjung bisa melihat langsung proses tradisi lokal seperti Meugang Day, momen korban, dan tradisi adat.
-
Kenapa Desa Wisata Nusa meraih juara? Dari seluruh keunikan Desa Wisata Nusa, Aceh, tempat ini berhasil meraih juara pertama desa terbaik kategori homestay.
-
Kenapa Desa Purwabakti mendapat predikat desa wisata terbaik? “Alhamdulillah, Desa Purwabakti yang saat ini kita tata aksesnya, berhasil memperoleh predikat 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa berkembang? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Kenapa Desa Purwabakti masuk dalam 75 kampung wisata terbaik? Desa Purwabakti di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masuk ke dalam 75 kampung wisata terbaik 2023 versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa ini memang memiliki banyak keunggulan.
-
Mengapa Desa Ketapanrame mendapat gelar desa wisata terbaik? Seperti apa suasana Ketapanrame yang masuk kategori desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023?
Kedua desa yang masuk nominasi itu adalah Desa Melung di Kecamatan Kedungbanteng dan Desa Karangkemiri di Kecamatan Karangwelas. Desa Melung masuk 15 besar kategori I Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang, sementara Desa Karangkemiri masuk 15 Besar Kagegori II Desa Maju/Mandiri.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Wardoyo, mengatakan bahwa aspek penilaian dalam lomba itu cukup banyak. Namun yang paling menonjol adalah desa wisata itu pengelolaannya di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Khusus untuk Desa Melung, selain ada destinasi wisata Pagubugan, juga ada Rumah Singgah Maria. Hal ini jadi bukti nyata adanya kerukunan umat beragama di dalam objek pengelolaan wisata."
kata Wardoyo terkait potensi Desa Wisata Melung.
Sedangkan untuk Desa Karangkemiri, Wardoyo mengatakan kalau desa tersebut punya keunggulan dari aspek pengelolaan dan penataan kawasan wisatanya. Dalam hal ini, Desa Karangkemiri mengembangkan wahana wisata edukasi dan outbound “Candi” yang dikelola BUMDes setempat.
Ia melanjutkan, sebenarnya saat 45 besar ada dua desa lain yang masuk, yaitu Desa Panembangan di Kecamatan Cilongok dan Desa Pancasan di Desa Ajibarang.
Wardoyo mengatakan bahwa Banyumas menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berhasil menembus 15 besar untuk dua kategori dalam lomba tersebut karena kabupaten lain hanya satu kategori.
(Foto: Banyumaskab.go.id)
Bagi Wardoyo, keberhasilan tersebut merupakan bukti adanya sinergi antara Dinporabudpar Kabupaten Banyumas dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermandes) setempat dalam pengembangan serta pembinaan desa wisata di daerah itu.
“Sinergitas ini menjadi salah satu penekanan dan penilaian. Apalagi dua desa wisata tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyumas,” kata Wardoyo.