Kisah Bangkitnya Desa Cibuntu, Dulu Terisolir Kini Jadi Desa Wisata
Desa Cibuntu punya banyak potensi wisata. Dapat banyak penghargaan.
Desa Cibuntu punya banyak potensi wisata bahkan telah berhasil mendapatkan banyak penghargaan.
Kisah Bangkitnya Desa Cibuntu, Dulu Terisolir Kini Jadi Desa Wisata
Desa Cibuntu merupakan salah satu desa yang berada di kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Dulunya desa itu merupakan desa tertinggal.
Padahal, desa itu memiliki sejumlah potensi wisata. Di sana ada Curug Gongseng, situs purbakala, mata air Kahuripan, kawasan konservasi kebun bambu petung, dan potensi wisata karena penduduknya banyak yang menjadi penggembala domba.
-
Kenapa Desa Wisata Cibuntu terkenal? Desa ini dikenal karena keindahan alamnya dan telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu desa wisata terbaik di tingkat ASEAN.
-
Desa Wisata Cibuntu di mana? Desa Wisata Cibuntu adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang ditawarkan Desa Wisata Cibuntu? Desa wisata Cibuntu menawarkan pemandangan indah Gunung Ciremai serta Air Terjun Gongseng dengan kolam kecil untuk bermain air.Terdapat pula cagar budaya Situs Bujal Dayeuh yang bersejarah, ekowisata, hingga memacu adrenalin dengan off-road.
-
Kapan Desa Wisata Cibuntu buka? Desa Wisata Cibuntu buka setiap hari Senin hingga Minggu, dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
-
Bagaimana cara ke Desa Wisata Cibuntu? Berikut adalah beberapa cara menuju Desa Wisata Cibuntu: Dari Pusat Kota Kuningan: Menuju Jalan Aria Kamuning. Belok kiri untuk mengemudi di Jalan Veteran. Setelah 240 meter, belok kanan ke Jalan Ajid/Jalan Nanggeleng – Cirahayu. Kemudian belok kiri ke Jalan Syeh Maulana Akbar. Teruslah melaju di Jalan DR. Moch. Hatta/Jalan Nanggeleng – Cirahayu. Ikuti Jalan Cirea – Pasawahan menuju Desa Wisata Cibuntu.
-
Apa keunggulan Desa Cipicung? Selain potensi wisata, keunggulan Desa Cipicung yang lain adalah kebersihannya. Sampah rumah tangga yang dihasilkan langsung mendapatkan pengolahan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) setempat. Hal ini sangat membantu untuk meminimalisir penumpukan sampah yang berlebih
Kepala Desa Cibuntu, Abah Awam mengatakan bahwa butuh waktu lama untuk melakukan pembenahan di Desa Cibuntu. Termasuk membangun kesadaran masyarakat bahwa desanya memiliki kelebihan dan nilai jual di sektor pariwisata. Namun pada akhirnya mereka sadar dan membangun desa bersama. “Semangat masyarakat dan kepala desa sebelumnya membangun tanah kelahiran kami sangat tinggi. Hingga kami akhirnya bisa bangkit menjadi desa mandiri,” kata Abah Awam dikutip dari Liputan6.com.
Jadi Pusat Penelitian
Seiring dengan kemajuannya, Desa Cibuntu menjadi salah satu pilihan tempat studi banding dan penelitian bagi mahasiswa. Penelitian dari para mahasiswa itu melahirkan sejumlah rekomendasi di antaranya menjadikan desa itu menjadi desa wisata.
Berbagai penghargaan berhasil diraih. Pada tahun 2016 misalnya, desa itu menjadi desa dengan homestay terbaik ke-5 se-ASEAN. Lalu pada tahun 2019 desa tersebut mendapat penghargaan Indonesia Sustainable Torism Award (ISTA) di Singapura. Pada tahun 2021, desa tersebut mendapat penghargaan Anugerah Desa Wisata dari Kememparekraf.
Salah seorang pengunjung, M Sauki, mengaku terpukau melihat keindahan dan keasrian Desa Cibuntu. Warga Bali itu mengaku sangat menikmati berwisata di desa tersebut. “Sempat ke kampung domba karena jumlah dombanya lebih banyak dari penduduk yang ada di Desa Cibuntu,” kata M Sauki.