Satgas Covid-19 Sebut Positivity Rate 6 Provinsi Masih di Atas 5 Persen
Meski enam provinsi masih mencatat positivity rate di atas 5 persen, Dewi menyebut ada lima provinsi di Indonesia yang melakukan testing sangat tinggi pada periode 6 sampai 12 September 2021.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan enam provinsi di Indonesia masih mencatat positivity rate di atas 5 persen. Padahal, standar aman Badan Kesehatan Dunia atau WHO, positivity rate Covid-19 maksimal 5 persen.
"Untuk positivity rate masih ada 6 provinsi di atas 5 persen. Tapi kabar baiknya, berarti 28 provinsi sudah memiliki positivity rate di bawah 5 persen," katanya dalam talkshow yang dipantau merdeka.com, Kamis (16/9).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Enam provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat dengan positivity rate 5,69 persen, Kepulauan Bangka Belitung 7,93 persen, Sulawesi Tengah 7,30 persen, Aceh 11,74 persen, Kalimantan Utara 12,35 persen dan Sulawesi Utara 7,95 persen.
Meski enam provinsi masih mencatat positivity rate di atas 5 persen, Dewi menyebut ada lima provinsi di Indonesia yang melakukan testing sangat tinggi pada periode 6 sampai 12 September 2021.
Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta mencatat testing sebanyak 258.013 orang, Jawa Barat 212.115 orang, Jawa Timur 187.576 orang, Jawa Tengah 99.455 orang dan Sumatera Utara 60.174 orang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan tingkat penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masuk kategori sangat rendah. Ini ditandai dengan positivity rate nasional pada Senin, 13 September 2021 berada di angka 2,13 persen.
Meski penularan Covid-19 di Indonesia sangat rendah, Nadia meminta masyarakat tidak euforia.
"Saat ini, kita sudah pada level penularan yang sangat rendah. Tapi, jangan kemudian kita menjadi euforia dengan kondisi ini," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (14/9).
Nadia mengingatkan, Indonesia belum bebas dari Covid-19. Risiko kembali melonjaknya kasus Covid-19 masih bisa terjadi.
Dia mengambil contoh sejumlah negara di dunia yang kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 seperti India dan Amerika Serikat. Padahal, tingkat vaksinasi Covid-19 negara tersebut terbilang cukup tinggi.
"Kita harus tetap waspada. Cakupan vaksinasi yang belum mencukupi, artinya kita harus selalu disiplin protokol kesehatan," pesannya.
Baca juga:
Kerumunan Terus Terjadi di Anyer, Kapolda Banten dilaporkan ke Propam Mabes Polri
Jokowi: Covid-19 Tak akan Hilang, Kita Belajar Hidup Berdampingan
Kemenkes: Penanganan Covid-19 RI Diakui Dunia, Tapi Masyarakat Jangan Lengah
Satgas: Belum Ada Provinsi Capai Target Tracing Kontak Erat Covid-19
Data Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Per 16 September 2021