Satgas Ingatkan Penularan Covid-19 di Level Komunitas Masih Ada
Satgas meminta masyarakat tidak euforia meski positivity rate masih di bawah 2 persen, angka mortalitas dan kasus aktif rendah, dan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di bawah 30 persen.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting, mengingatkan bahwa penularan Covid-19 di level komunitas di Indonesia masih ada. Meskipun, tingkat penularannya masuk kategori rendah.
"Sehingga kalau ini masih ada, maka harus ada atensi juga secara keseluruhan untuk menjaga supaya pandemi ini terkendali dan terkontrol," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui FMB9ID_IKP, Rabu (3/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Alex meminta masyarakat tidak euforia meski positivity rate masih di bawah 2 persen, angka mortalitas dan kasus aktif rendah, dan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di bawah 30 persen.
Dia mengingatkan, tiga hal yang perlu diwaspadai semua pihak. Pertama, Variant of Concern (VoC) terutama varian Delta dan turunannya yang masih bertransmisi. Varian ini yang menyebabkan sejumlah negara di dunia kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Seperti China, Jerman, Rusia, Inggris, dan Bulgaria. Varian Delta memiliki karakteristik lebih cepat menular, meningkatkan kesakitan dan fatalitas.
Kedua, vaksinasi Covid-19 pada kelompok rentan di Indonesia masih rendah. Seperti vaksinasi pada lansia, komorbid, remaja, ibu hamil, dan disabilitas. Ketiga, adanya relaksasi aktivitas masyarakat.
"Dengan adanya pemulihan ekonomi, social mixing meningkat, artinya mobilitas masyarakat juga tinggi," jelasnya.
Alex menekankan, peningkatan mobilitas tidak boleh diikuti dengan rendahnya kepatuhan protokol kesehatan. Masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama saat berada dalam moda transportasi.
"Jangan euforia menaklukkan kepatuhan kita. Jangan euforia menaklukkan kewaspadaan kita. Harus kewaspadaan lebih tinggi, kepatuhan lebih tinggi dan mengalahkan euforia tersebut," tegasnya.
Baca juga:
Alasan Satgas Covid-19 soal Aturan yang Berubah-ubah: Karena Dinamika Infeksi
Pemerintah Minta Warga Tetap Waspada Ancaman Gelombang ke-3 Covid-19
Sembilan Siswa di Kota Cirebon Tertular Covid-19, Sekda Beri Kejelasan Soal PTM
Kepala Dinkes se-Indonesia Berkumpul di Yogya, Bahas Penguatan Faskes Setelah Pandemi
Aturan Berubah-Ubah, Kemenhub Klaim Hasil Koordinasi dan Kolaborasi
Satgas: Semua Pihak Diharapkan Bekerja Sama Mendukung Testing di Indonesia
Indonesia Berperan Signifikan Mengakhiri Pandemi Covid-19