Sebarkan kedamaian di dunia maya agar suasana tenang
Dunia maya kerap dijadikan 'kendaraan' paham radikalisme dan terorisme dalam menyebarkan paham dan merekrut anggotanya. Kelompok tertentu dicurigai tengah memanfaatkan media sosial dengan menyebar isu-isu SARA.
Dunia maya kerap dijadikan 'kendaraan' paham radikalisme dan terorisme dalam menyebarkan paham dan merekrut anggotanya. Kelompok tertentu dicurigai tengah memanfaatkan media sosial dengan menyebar isu-isu SARA.
Dalam kondisi sekarang ini para penggiat dunia maya diminta tak terbawa arus sehingga terjadi gontok-gontokan. Isu penistaan agama oleh Basuki T Purnama terus menggelinding sehingga memicu gejolak luar biasa di masyarakat.
"Para penggiat dunia maya mari menyebarkan tulisan, gambar, video, meme, mengajak masyarakat untuk menyebarkan kedamaian di dunia maya, khususnya Sosmed," kata Pakar media sosial, Nukman Luthfie, Jumat (25/11).
Nukman melihat ajakan demo 4 November dan susulan pada 2 Desember nanti juga banyak disebar melalui dunia maya. Kondisi ini harus diwaspadai karena dikhawatirkan ada kelompok-kelompok tertentu memanfaatkan situasi.
"Masyarakat tidak mengerti asal-usul ajakan dan akar permasalahan bisa terpengaruh. Untuk itu masyarakat harus cerdas dan jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi ajakan kekerasan dan melawan hukum negara," saran Nukman.
Dia mengajak seluruh komponen bangsa penggiat media dan medsos bersikap bijaksana dan kepala dingin dalam menyikapi berbagai persoalan terjadi melalui dunia maya.
Nukman melihat perang opini akan terus terjadi jika ada yang sengaja memanaskan suasana.
"Semua warga bangsa ingin damai kok, tidak ingin aktivitas rutinnya terganggu. Belum lagi ancaman kelompok radikal yang mungkin sekali menyusupi aksi ini," tuturnya.
Nukman memuji langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merekrut anak-anak muda menjadi duta damai dunia maya. Menurutnya, ini adalah terobosan yang sangat bagus, untuk memenuhi dunia maya dengan konten-konten perdamaian.
BNPT telah menyelesaikan pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2016. Sebanyak 60 anak muda Indonesia terdiri dari blogger, IT, dan Desain Komunikasi Visual (DKV) digembleng untuk menyebarkan kedamaian di dunia maya.
"Langkah ini sangat tepat. Anak muda Indonesia harus digugah dan diberi pemahaman, serta keahlian dalam melawan radikalisme dan terorisme di dunia maya karena propaganda kelompok ini sangat luar biasa," tandasnya.