Sebelas pemudik yang rela bersepeda hingga kampung halaman
Mereka menyatakan mudik dengan sepeda lebih mengasyikkan.
Mudik dengan cara moda transportasi mobil maupun sepeda motor sudah lazim. Namun bagaimana jika tradisi pulang kampung itu dilakoni menggunakan sepeda.
Hal ini yang dilakukan 11 pemudik asal Kota Bandung. Mereka yang memang hobi bersepeda ini melakukan tradisi pulang kampung dengan cara yang disukainya. Tergabung dalam gerakan #GOWESMUDIK2016, mereka rela mengayuh pedal hingga beberapa kampung halaman. Ada yang menuju Banjar, Yogyakarta, Solo, dan Madiun.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Kapan Festival Bunga Bandungan digelar tahun ini? Tahun ini, Festival Bunga Bandungan digelar pada Minggu (28/7).
-
Di mana Festival Bunga Bandungan diadakan? Berbagai jenis bunga dihias di atas mobil dan kemudian diarak dari Kantor Kecamatan Bandungan, melewati alun-alun, dan kemudian berhenti di Pasar Bunga Jetis.
-
Siapa yang memprakarsai Festival Bunga Bandungan? Kegiatan ini diinisiasi oleh Paguyuban Pedagang Pasar Bunga Bandungan.
Yudi Juliana tampak terengah-engah. Pria 30 tahun itu menepikan sepeda warna merah miliknya di lahan kosong di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung. Maklum saja, rute yang ditempuh memang sebagian besar berupa jalan menanjak.
"Istirahat dulu, lumayan capek," kata Yudi, Sabtu (2/7).
Yudi berangkat dari kawasan Cibiru, Kota Bandung, tadi pagi. Mereka bergerak menempuh jalur selatan. Namun ada juga yang melalui jalur utara.
Yudi mengutarakan alasan memilih mudik menggunakan sepeda. Dia beralasan bukan karena tidak mampu menggunakan kendaraan umum atau pribadi, tapi ingin merasakan kebersamaan dan menyalurkan hobi.
"Pakai sepeda itu lebih asyik mudiknya. Kalau yang sudah pernah mudik pakai sepeda, biasanya ketagihan," ungkap Yudi yang mudik menuju Banjar, Jabar.
Dengan bersepeda, pemudik bisa lebih menikmati perjalanan. Apalagi dengan gerakan #GOWESMUDIK2016, pemudik bisa lebih merasakan keakraban satu sama lain. Ada sisi solidaritas juga di dalamnya karena mereka harus saling mengerti dan membantu dalam perjalanan.
Yudi mengaku, sebelum mudik menggunakan sepeda kesayangannya, dia terlebih dahulu pergi mengantarkan keluarga ke kampung halamannya. Kemudian dia pulang ke Bandung dan kembali melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda bersama rekan-rekannya.
Hanya saja, kata Yudi, kebanyakan dari mereka yang mudik menggunakan sepeda keluarganya pergi secara terpisah. "Ada yang menggunakan mobil pribadi, ada juga yang pakai kendaraan umum," ujarnya.
Yudi memperkirakan bakal sampai di tempat tujuan pada malam hari. "Kira-kira sore sampai di Ciamis dulu."
Sedangkan pemudik lainnya diperkirakan sampai ke kampung halaman dengan waktu yang berbeda. Sebab tujuan mereka juga berbeda. "Tapi diperkirakan sebelum Lebaran kita semua sudah sampai ke kampung halaman masing-masing," terangnya.
(mdk/ary)