Sebelum anaknya tewas ditabrak Metro Mini, Eko punya firasat aneh
Azam tewas di lokasi sedangkan sang ibu, Muntiarsih mengalami luka berat.
Azam, siswa SD 07 Pesanggrahan menjadi korban sopir Metro Mini ugal-ugalan pagi tadi, Rabu (16/12). Bocah berusia 7 tahun ini meninggal usai ditabrak Metro Mini B 92 Jurusan Cileduk-Grogol yang dikemudikan Denny Irawan.
Saat itu Azam sedang menunggu angkot bersama sang Ibu yang mengantarnya berangkat sekolah. Sang ibu, Muntiasih mengalami luka berat akibat kecelakaan tersebut. Namun hingga kini Muntiasih belum tahu bahwa anak bungsunya meninggal dunia.
Menurut Yanti salah satu kerabat, ayah Azam Eko Darminto sempat mengungkapkan firasatnya sebelum kejadian nahas itu menimpa keluarganya. Eko menuturkan pada Yanti, tidak seperti biasanya Azam enggan pergi sekolah.
"Hari ini tuh seperti kaya ada firasat. Azam yang biasanya senang sekolah tiba-tiba pagi ini nggak mau sekolah. Terus dipaksa sama ibunya, sampai dianterin ke depan," ujar Yanti kepada merdeka.com di rumah duka di Meruya, Rabu (16/12).
Saat menunggu angkot, sebuah Metro Mini menabrak keduanya. Azam tewas di lokasi sedangkan sang ibu, Muntiarsih mengalami luka berat.
"Azam itu senang ikut lomba. Dari mulai Porseni, tari sampai manasik haji," ujar Yanti.
Dari pantauan merdeka.com sejumlah piala hasil lomba Azam terpajang di rumahnya. Azam termasuk anak yang membanggakan keluarga.
"Anaknya juga periang. Dia anak kedua, anak pertamanya udah SMP. Kalau Pak Eko itu kerjanya serabutan," imbuh Yanti.