Sebelum meninggal, siswi MIN di Aceh ngaku dipukuli 4 teman sekelas
Pihak sekolah juga sudah memeriksa semua murid untuk menuntaskan persoalan yang pelik tersebut.
Kematian seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Keunaloi, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar bernama Nurul Fatimah (11) masih misteri. Dugaan sementara meninggalnya Nurul akibat dikeroyok oleh rekannya di sekolah.
Hingga sekarang pihak sekolah dan kepolisian masih terus mendalami dan mencari keterangan dari teman-temannya. Pihak sekolah juga sudah memeriksa semua murid untuk menuntaskan persoalan yang pelik tersebut.
Nurul diduga dikeroyok empat orang teman sekelasnya hingga meninggal. Hal yang mengalami kesulitan, persoalan ini mencuat setelah kepergian Nurul meninggal Sabtu malam, (26/9) di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh sekira pukul 19.45 WIB.
Adapun kejadian pemukulan yang menimpa Nurul tersebut terjadi, Rabu (16/9). Sedangkan pihak sekolah baru mengetahui kasus ini setelah Nurul berada di RSUZA, Banda Aceh.
Mengetahui Nurul masuk rumah sakit. Pihak sekolah pun langsung membesuk Nurul. Setelah itu pihak sekolah memeriksa semua murid. Karena adanya tindakan kekerasan tersebut tidak ada laporan kasus dalam buku catatan sekolah.
"Sudah kita proses dan memeriksa semua yang diduga terlibat melakukan pemukulan, memang dari yang diduga itu ada yang bandel tidak naik kelas," kata Kepala Sekolah, Ainiyah, Selasa (29/9) di Banda Aceh.
Kecurigaan keluarga Nurul mendapatkan kekerasan setelah melihat ada memar di tangan dan dada korban. Selain itu di leher korban juga ada bekas lilitan. Kepergian Nurul untuk selamanya telah membuat ibu korban, Suryati bertanya-tanya penyebab meninggal anak sulungnya itu. Padahal Nurul sebelumnya dalam keadaan sehat.
Pertama kali Nurul dilarikan ke rumah sakit Planet Puskesmas Seulimum, Kamis (24/9) setelah kejadian pada hari Rabu (16/9) karena demam tinggi. Namun Puskesmas ini tidak mampu merawatnya hingga dibawa ke RSUZA, Banda Aceh, namun nyawa Nurul tidak bisa diselamatkan.
"Kami pertama menduga dia sakit, kecelakaan atau insiden lainnya, makanya kami gak lapor polisi. Namun saat dirawat Nurul menceritakan semuanya apa yang terjadi padanya," jelas Suriyati.
Katanya, Nurul menjelaskan saat dirawat bahwa dirinya dipukul oleh beberapa orang di sekolah. Dia (Nurul) mengaku tidak berani melawan karena merasa taut.
"Saya dipukul oleh mereka, saya tidak berani katakan sebelumnya karena saya takut," ucap Suriyati meniru apa yang diucapkan Nurul sebelum meninggal saat dirawat.
Kini kasus yang menimpa Nurul sedang ditangani oleh Polres Aceh Besar. Diduga kuat 4 anak teman sekelas Nurul melakukan kekerasan terhadapnya hingga meninggal. Pihak kepolisian sendiri mengaku sudah mengantongi nama-nama pelaku itu. Pelakunya diduga masing-masing berinisial Kh, Ki, Mu dan Mus
Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Novianto melalui Kasatreskrim, AKP Mahcfud menyebutkan kasus ini harus diselesaikan secara hati-hati. Karena yang diduga terlibat adalah anak-anak di bawah umur.
"Kasus ini sangat sensitif, karena pelakunya yang diduga masih di bawah umur. Bahkan kita belum bisa menyimpulkan, tetapi kita tetap akan terus membongkar kasus ini," tutup AKP Mahcfud.
Katanya, polisi akan melakukan musyawarah dengan perangkat desa setempat untuk penyelesaiannya. Meskipun proses hukum tetap akan dilanjutkan. Apa lagi nama-nama yang diduga pelaku pemukulan sudah dikantongi polisi.