Sebelum terbang, Serda Joko pamit dan minta doa keluarga lewat SMS
Pesan pendek itu dikirim saat sahur. Ternyata itu menjadi ucapan perpisahan selamanya dari Joko.
Salah satu korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6) adalah Serda Joko Purwanto asal Sragen, Jawa Tengah. Sejumlah warga berdatangan ke rumah duka Dusun Maron, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Sragen sejak pagi.
Kedua orang tua dan keluarga anggota Penerbang TNI AD (Penerbad) tampak terpukul mendengar kabar itu. Sementara ibu korban, Sami, tak henti-hentinya menangis karena ditinggal putra tercinta.
Parman, paman Joko mengatakan, keponakannya itu baru sekitar tiga tahun bertugas di kesatuan Skuadron 12/Serbu Waytuba, Lampung. "Joko bertugas sebagai teknisi helikopter di kesatuan Skuadron 12/Serbu Waytuba, Lampung," kata Parman.
Parman melanjutkan, keluarga tak menyangka Joko akan pergi secepat itu. Apalagi karena kecelakaan pesawat. Sebab beberapa jam sebelum kecelakaan, Joko sempat menghubungi keluarganya melalui pesan pendek.
"Usai sahur kemarin (Selasa), Joko masih SMS keluarga. SMS Joko itu rupanya menjadi kontak terakhir almarhum kepada keluarga di Sragen," ucap Parman.
Dalam pesan singkat itu, kata Parman, pemuda lajang kelahiran 1995 itu meminta doa restu kepada orangtuanya agar diberi kelancaran dan kemudahan dalam bertugas. Menurut dia, keluarga di Sragen mendapat kabar Joko termasuk salah satu korban tewas dalam kecelakaan itu dari pihak Koramil kemarin sore.
"Kami mendapat kabar kemarin sore dari petugas Koramil. Saat ini jenazah masih berada di rumah sakit di Medan. Rencananya sore nanti jenazah akan dikirim ke rumah," ucap Parman.