Jokowi Ucapkan Selamat Tahun Baru 2025: Semoga Langkah Berikutnya Semakin Membawa Kebaikan
Jokowi menyampaikan rasa syukur atas perjalanan yang telah dilalui selama tahun 2024.
Joko Widodo, Presiden ketujuh Republik Indonesia, atau yang akrab disapa Jokowi, menyampaikan harapannya bahwa tahun baru 2025 akan membawa banyak kebaikan. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan yang telah dilaluinya di tahun 2024.
"Menutup 2024 dengan penuh rasa syukur atas perjalanan yang sudah dilalui. Semoga langkah berikutnya semakin membawa kebaikan," tulis Jokowi dalam unggahan di akun Instagramnya @jokowi pada Rabu, 1 Januari 2025.
Melalui media sosialnya, Jokowi juga membagikan sebuah video yang merekam perjalanan pulangnya ke Solo, Jawa Tengah, setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Video tersebut tidak hanya menampilkan momen kepulangannya, tetapi juga pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI untuk periode 2024-2029. Jokowi juga menunjukkan aktivitasnya setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
Di sisi lain, Prabowo Subianto selaku Presiden baru mengajak masyarakat untuk menyambut Tahun Baru 2025 dengan semangat dan optimisme, serta keyakinan bahwa Indonesia akan bangkit.
"Untuk seluruh saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, selamat menghadapi tahun baru. Kita hadapi tahun baru dengan gembira, optimis, dan percaya diri bahwa Indonesia akan bangkit," ungkap Prabowo setelah mengikuti rapat Tutup Kas APBN Tahun 2024 di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta pada Selasa, 31 Desember 2024, yang diambil dari laporan Antara.
Pemerintah Terus Bekerja Hingga Malam Tahun Baru
Pada malam tahun baru, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan terus beraktivitas hingga tengah malam. Banyak pejabat pemerintah yang tetap berada di kantor mereka hingga pukul 00.00 WIB.
Dalam pernyataan tersebut, Prabowo dan Sri Mulyani menekankan bahwa pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen tidak akan diterapkan untuk barang dan jasa yang bukan termasuk kategori barang dan jasa mewah yang dikonsumsi oleh kalangan masyarakat yang mampu.
"Artinya, untuk barang dan jasa yang tidak tergolong sebagai barang mewah, tarif PPN tetap tidak mengalami perubahan, yaitu tetap pada angka yang berlaku saat ini, yang telah ditetapkan sejak tahun 2022," ungkap Prabowo, merujuk pada tarif PPN sebelumnya yang sebesar 11 persen.
Prabowo juga menjelaskan bahwa PPN 12 persen tidak akan dikenakan pada barang-barang yang tidak termasuk dalam kategori Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
"Yang dikenakan adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh kalangan masyarakat yang berada, yakni masyarakat yang mampu. Contoh dari barang mewah tersebut adalah pesawat jet pribadi, yang merupakan barang yang digunakan oleh kalangan atas, serta kapal pesiar, yacht, dan rumah-rumah yang sangat mewah dengan nilai yang jauh di atas golongan menengah," jelas Presiden.
Tarif PPN 0 persen akan tetap diterapkan pada barang dan jasa yang termasuk dalam kategori kebutuhan pokok masyarakat, yang selama ini mendapatkan fasilitas pembebasan pajak.
"Barang dan jasa yang sangat diperlukan oleh masyarakat akan tetap mendapatkan pembebasan PPN, seperti kebutuhan pokok, beras, daging, ikan, telur, sayuran, susu segar, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa transportasi umum, rumah sederhana, dan air minum," jelas Prabowo.