Sebelum tewas, penculik siswi SD Gresik minta diantar ke Lombok
Ditawari bantuan uang agar bisa digunakan pulang, tapi pelaku menolak.
Sebelum menemui ajal, pelaku penculikan siswi SD Tlogo Patut 2, Gresik, Jawa Timur, sempat meminta diantar pulang ke kampung halamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku adalah Fuad, yang diketahui nekat menculik karena kalah judi bola online.
Diceritakan Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar, karena dikejar-kejar banyak orang setelah kalah judi bola, tersangka nekat melakukan penculikan dan meminta perlindungan Kodim 0817 Gresik.
"Saat dikejar warga karena melakukan penculikan, tersangka masuk ke Kantor Kodim di sekitar lokasi. Dia masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya dari dalam," terang Ayub.
Kemudian dilakukan negosiasi antara pihak Kodim dan tersangka, yang mengaku hanya mau ditemui Komandan Kodim (Dandim). "Kapten (Arh) Suwanto, selaku Kasi Personal Kodim, masuk mengaku sebagai Dandim untuk melakukan negosiasi," katanya.
Dalam proses negosiasi itu, meski gagal, diketahui kalau tersangka mengaku kalah judi bola dan meminta diantarkan pulang ke Lombok. Kemudian, Suwanto menawarkan bantuan uang kepada tersangka.
"Namun tersangka menolak, dan tetap meminta difasilitasi pulang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," terangnya lagi.
Sebelumnya, sekitar pukul 08.30 WIB tadi, SD Tlogo Patut digemparkan aksi penculikan salah satu siswinya oleh tersangka Fuad yang membawa sebilah pisau. Karena diburu banyak orang, tersangka masuk ke Kantor Kodim.
Informasinya, pria asal Lombok ini nekat menculik karena kalah judi bola dan dikejar-kejar banyak orang. Sayangnya, dia gagal. Bahkan nahasnya, dia tewas oleh timah panas polisi, karena berusaha menyerang polisi dengan pisau yang dibawanya, meski sudah diberi tembakan peringatan.