Sebelum tewaskan 4 orang, Christopher ngaku cuma nonton & minum soda
Saat ini Christopher sedang menjalani pemeriksaan urine di BNN.
Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan maut Mitsubishi Outlander dengan sejumlah motor dan mobil di Jalan Sultan Iskandar Muda, Arteri, Pondok Indah, semalam. Dalam pemeriksaan polisi, pelaku tabrakan maut Christopher Daniel Sjarif (23) mengaku tidak mengonsumsi narkoba sebelum insiden berdarah itu.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin mengatakan, sebelum insiden penabrakan itu Christopher bersama teman lamanya Mohammad Ali nonton dari Pacific Place. Menurut pengakuan pelaku, di sana hanya nonton film dan minum COca Cola.
"Mereka pulang nonton dari Pacific Place dan ngaku hanya minum Coca Cola," kata Risyapudin di Polres Jakarta Selatan, Rabu (21/1).
Menurut informasi yang dihimpun, saat ini Christopher sedang menjalani pemeriksaan urine di BNN. Polisi belum bisa memastikan apa penyebab utama kecelakaan yang menewaskan empat orang itu.
Seperti diketahui, tabrakan terjadi setelah pengendara mobil Outlander, Sandy cekcok mulut dengan rekannya disebelah Christopher (23). Sebelum bertengkar, pelaku bersama tiga temannya dalam perjalanan pulang dari Pacific Place, Jakarta Pusat.
"Ini tadi mobil bertiga dari Pacific Place, si Mohammad Ali minta turun di Mayestik, si Christopher ini cekcok di dalam meminta kendali sopir," ungkap petugas Polres Jakarta Selatan, Brigadir Sigit Budi kepada wartawan, Rabu (21/1).
Tak ingin macam-macam, Sandy memilih menghubungi Ali mengingat kendaraan yang dibawanya tersebut milik Ali. Tak terima, Christopher melarang dan merebut ponselnya. Tak hanya itu, Christopher sempat mencekik korban.
"HP direbut kemudian dibuang ke luar mobil. Sandy dicekik, dilepas di underpass Gandaria. Sandy turun ambil handphone, mobil dibawa si Christopher dan langsung tancap gas. Sandy ditinggal," ungkap Sigit.
Usai pertengkaran itu, Christopher terlibat kecelakaan maut dengan menabrak 2 mobil dan 5 sepeda motor di Jalan Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah. Total ada empat korban tewas, sementara empat lainnya luka-luka.
Tiga korban tewas dirujuk ke RS Fatmawati adalah Wisnu Anggoro (32 tahun), warga Tanah Kusir. Dua lainnya adalah Mustofa (26 tahun), dan Mahyudi (43 tahun), karyawan Stasiun Televisi Indosiar yang bermukim di Perumahan Pamulang Elok, Bojong Sari, Depok.
Satu korban tewas lainnya adalah petugas polsek Kebayoran Baru yang pulang dinas. Jenazah Aiptu Tatang Konan (48 tahun) hingga berita ini dilansir, dirujuk ke RS Pondok Indah.
Belum diketahui apa penyebab cekcok mulut yang berujung maut itu. Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu. Rencananya, pagi ini Polres Jakarta Selatan ingin melakukan olah TKP.