Sebelum Wafat, Yusuf Supendi sempat bicara kebaikan di Akhirat
Sebelum Wafat, Yusuf Supendi sempat bicara kebaikan di Akhirat. Selain demi kebaikan dunia dan akhirat, Yusuf menegaskan, sebagai politisi muslim, melawan arus merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditolak.
KH Yusuf Supendi (60) berpulang di tengah persiapannya menjadi caleg PDI Perjuangan pada Jumat, 3 Agustus lalu. Beberapa hari sebelum wafat, salah satu pendiri PKS ini ternyata sempat bicara tentang tentang kebaikan di akhirat.
Yusuf sempat bercerita tentang hasil ijtihad politiknya yang melawan arus, dari jalur Islam politik ke jalur nasionalis. Namun, baginya melawan arus adalah sebuah keniscayaan manusia.
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Di mana Yusuf disunat? Sejak datang ke klinik, Yusuf seakan tak terpisahkan dengan sang ayah sambung yang menyemangatinya sebelum disunat.
-
Siapa yang menemani Yusuf saat disunat? Pasangan ini sabar banget, terus berusaha menenangkan si buah hati mereka.
-
Kapan Syeikh Ahmad Yassin dibunuh? Tanggal 22 Oktober 2004, saat itu Syeikh Ahmad Yassin baru meninggalkan masjid setelah Salat Subuh. Jet Tempur F-16 Israel sengaja terbang di atas Gaza untuk menyamarkan suara Helikopter Apache yang akan melakukan misi pembunuhan.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa Dhuha Yuliandri Al Fatih? Dhuha Yuliandri Al Fatih, prajurit TNI AU, memikat hati publik dengan kegagahan dan inspirasinya di media sosial.
"Tetapi jangan asal melawan arus, tentu demi kebaikan. Dalam hal ini kebaikan dunia dan akhirat," kata Yusuf menjawab pertanyaan Zelda Savitri.
Selain demi kebaikan dunia dan akhirat, Yusuf menegaskan, sebagai politisi muslim, melawan arus merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditolak.
"Justru dalam melawan arus itu dalam rangka pengristalan. Mana yang baik, mana yang buruk, begitu kan? Namun bagi saya sih ini bukan (sekadar) urusan melawan arus, tetapi ini merupakan isi hati nurani," ujar Yusuf.
"Apa yang dikatakan nurani Anda saat memutuskan ini (jalur nasionalis)?" tanya Zelda Savitri.
Menjawab pertanyaan itu, Yusuf mengutip kitab dari Imam Qurtubi yang sering dia baca. "Maka ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 79, Alladzi Ajma'ul Illa 'Ilmi Al Bashara Bi Siyasiatih, yaitu mumpuni dalam ilmu pengetahuan dan mapan dalam perpolitikan. Seorang hamba Allah, hamba Tuhan, politik itu bukan ala kadarnya sebagai pekerja politik ya. Harus menguasai perpolitikan itu," tegas Yusuf.
Yusuf mengakui memang dia bergabung PDI Perjuangan di waktu-waktu terakhir jelang pendaftaran bacaleg. "Namun kajian kajian itu sangat panjang, sangat panjang. Saya mencermati peta politik sebelum pilkada, setelah pilkada. Banyak teman teman yang mendorong saya bahwa Pak Yusuf itu harus aktif kembali di politik," ujarnya.
Soal berlabuh ke PDI Perjuangan, Yusuf bilang itu soal pilihan. "Tentu, melihat pilihan ini kalau dalam bahasa Islam itu 'ijtihad'. Setelah mendapatkan doa restu dari ibu dan didukung dengan keluarga maka saya Bismillah Tawakkaltu'alallah, saya menentukan pilihan itu ke PDI Perjuangan, last minute. Tanggal 9 Juli 2018," ungkapnya.
Dari wawancara terakhir itu, Zelda Savitri mengaku terkesan dengan kesahajaan Yusuf Supendi. Saat memenuhi undangan wawancara itu, kata Zelda, Yusuf datang bersama anaknya, Ayub.
"Waktu itu dari subuh beliau sudah melayani wawancara beberapa TV. Waktu giliran kita mau wawancara ada wartawan yang datang habis ngikutin dia, lalu dia bilang ‘tunggu ya nggak apa-apa kan saya wawancara sama dia dulu sebentar aja, kasihan dia udah nungguin saya dari pagi’," kenang Zelda.
Saat mulai diwawancari Zelda, Yusuf juga sangat ramah dan berusaha untuk mengingat semua nama kru. "Orangnya sederhana, kalau menjelaskan sesuatu itu runut. Jadi sama dia ga dibuat ribet. Tutur katanya pun halus, dan dia bena-benar niat mau jelasin," ujar Zelda.
Saking niatnya menjelaskan sesuatu, kata Zelda, bahkan Yusuf sempat menitipkan sejumlah buku kepadanya untuk dijadikan bahan referensi. "Supaya bisa disampaikan ke publik," ujar mantan presenter Metro TV ini.
Baca juga:
Sosok Yusuf Supendi di mata keluarga
50 Ojek online iringi pemakaman Yusuf Supendi ke TPU Kalisari
Hasto ungkap rencana dan pesan terakhir Yusuf Supendi
Presiden PKS: Sampai kapanpun Yusuf Supendi guru kami
KPU sebut PDIP bisa ajukan caleg baru pengganti almarhum Yusuf Supendi
Anak Yusuf Supendi ceritakan penyakit dan kesibukan ayahnya sebelum meninggal