Sekolah Diliburkan untuk Cegah Corona, 50 Anak Kedapatan Main di Warnet
Anak yang didapati bermain warnet, berasal dari hampir seluruh sekolah dan tingkat sekolah yang ada di Payakumbuh, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mendapati lebih dari 50 anak yang keluar dari rumah dan bermain di warnet. Kepala Satpol PP Kota Payakumbuh Devitra di Payakumbuh menyebutkan patroli yang dilakukan pihaknya menyusul telah diliburkannya sekolah di Kota Payakumbuh dan telah adanya imbauan wali kota untuk tidak berada di keramaian.
"Dalam satu hari (minggu) saja telah lebih dari 50 anak sekolah yang kedapatan masih bermain di warnet," kata dia, seperti dilansir Antara, Senin (23/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Anak yang didapati bermain warnet, berasal dari hampir seluruh sekolah dan tingkat sekolah yang ada di Payakumbuh, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Ia mengatakan lokasi-lokasi yang disisir merupakan tempat yang biasanya banyak digunakan oleh siswa sehari-hari seperti warnet, rental playstation dan kafe-kafe.
"Jadi memang kita mencari tempat-tempat keramaian yang biasa digunakan. Waktunya itu tidak pasti atau fleksibel, yang jelas patroli terus kita lakukan," ujarnya.
Untuk saat ini, kata dia, anak-anak yang kedapatan masih berkeluyuran belum akan diberi sanksi dan hanya diberikan edukasi serta pemahaman agar anak tersebut tidak mengulangi hal tersebut.
"Kita juga berikan edukasi dan pemahaman kepada pemilik warnet, rental playstation dan pemilik kafe," sebutnya.
Jika anak yang sudah pernah ditegur nantinya kedapatan kembali, akan dibawa ke kantor Satpol PP dan diperbolehkan pulang ketika sudah dijemput oleh orang tuanya.
"Kita kan ada daftar nama dan foto mereka, apabila didapatkan lagi, tentu kita harus bicara langsung dengan orang tua mereka," ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sempat mendapati akan ada kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian, yakni lomba kicauan burung di Pasar Ibuh, Kota Payakumbuh. Namun, pihaknya berhasil menghentikan kegiatan tersebut sebelum sempat dimulai.
"Juga ada salah satu kafe yang tengah melaksanakan turnamen game online. Tetapi setelah kita temui panitianya, pelaksanaan turnamen tersebut juga dihentikan," sebutnya.
Baca juga:
Ketum PKB Ajak Semua Parpol Bergerak Bersama Melawan Virus Corona
60 Ribu APD Dikirim Ke Sejumlah Daerah Melalui Bandara Husein Sastranegara
Banyak ODP di Sumut Tak Isolasi Diri, Pemprov Pertimbangkan Ungkap Identitas
Identitas Pasien Corona Dirahasiakan, 2 Warga Surabaya Gugat UU Praktik Kedokteran
Kasus Positif Virus Corona di Banten Meningkat Menjadi 40 Orang